SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

SINGAPURA – Mata uang Asia mengalami penurunan sejalan bursa saham di kawasan yang memperpanjang kerugian terbesar mereka sejak Desember. Kerugian itu setelah lemahnya permintaan pada lelang obligasi Spanyol yang menyegarkan kembali kekhawatiran krisis utang di kawasan Eropa akan memburuk.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

Data Bloomberg menunjukkan nilai tukar rupiah turun -0,2% menjadi 9.155 per dolar, Kamis (5/4/2012) pukul 15.12 di Jakarta. Kurs tengah BI sedikit berubah pada Rp9.159 per dolar. Dolar Taiwan turun -0,4% sebelum ditutup turun -0,1% pada NT$29,519 dan yuan China melemah -0,21% menjadi 6,3110 dari posisi 30 Maret setelah libur 3 hari.

Indeks Dolar Asia Bloomberg-JPMorgan, yang melacak gerak 10 mata uang yang paling banyak digunakan di kawasan ini termasuk yen, diperdagangkan pada level terendah dalam hampir seminggu. Penurunan mata uang itu seiring pula dengan Indeks MSCI Asia Pacific atas saham yang melemah 0,1%, menyusul penurunan 1,5 % kemarin.

“Lelang surat utang Spanyol dan komentar dari Presiden ECB merusak sentimen terhadap aset berisiko, dan yang membuat dolar kuat terhadap mata uang regional,” kata Norawit Suparinayok dari Bangkok Bank Pcl. “Masalah utang Eropa berat dan sulit untuk dipecahkan.”

Di tempat lain, ringgit Malaysia naik 0,1% menjadi 3,0622 per dolar dan won Korea Selatan naik 0,2% menjadi 1.127,26. Dong Vietnam turun 0,5% menjadi 20.835.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya