SOLOPOS.COM - Mendikbud M Nuh (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Mendikbud M Nuh (JIBI/SOLOPOS/Antara)

JAKARTA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan penerapan kurikulum baru mulai tahun ajaran 2013/2014 tidak mungkin ditunda.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

“Tidak mungkin dilakukan penundaan. Intinya, begitu hilang setahun, berapa juta anak yang kehilangan kesempatan untuk itu. Kaitannya kita menghitung pada 100 tahun Indonesia pada 2045,” kata Mendikbud, Selasa. Secara subtansi, menurut dia tidak ada masalah dalam subtansi kurikulum baru, meskipun ada permintaan untuk menunda penerapan kurikulum baru.

“Yang penting kurikulum tidak bermasalah. Untuk urusan teknis, maka bisa dijelaskan secara teknis pula,” katanya.

Secara teknis, kata Mendikbud, dilakukan bertahap. Skenario awal, kurikulum baru tersebut diprioritas kepada kelas I, IV, VII dan X. “Jadi bukan seluruh guru yang dilatih. Tapi didahulukan guru kelas 1 dan 4,” ujar dia. Rentang waktu enam bulan diperkirakan akan cukup untuk melatih para guru dalam penerapan kurikulum baru tersebut.

Mengenai tidak adanya mata pelajaran IPA dan IPS untuk sekolah dasar, Nuh mengatakan jangan dikaitkan dengan anak-anak akan bertambah bodoh. Menurut Mendikbud materi pelajaran IPA dan IPS tersebut tetap diajarkan melalui fenomena alam dan fenomena sosial. Dia menyebutnya sebagai sistem pengajaran seperti itu sebagai pendekatan tematik integratif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya