SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto Siswa tingkat SD, SMP dan SMA menunjukkan buku pelajaran Kurikulum 2013.

Kurikulum 2013 diterapkan disebagian besar sekolah di Gunungkidul. Sementara 10 sekolah menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul mencatat sepuluh sekolah yang kembali menggunakan Kurikulum 2006. Sedang sisanya memilih tetap menggunakan kurikulum baru.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Meski demikian, dalam pelaksanaan di semester genap urung berjalan sempurna. Sebab, hingga saat ini buku ajar untuk pedoman belum ada. Untuk menyiasatinya dinas akan mengirimkan soft file ke sekolah-sekolah.

Sekretaris Disdikpora Gunungkidul Bahron Rasyid mengakui mayoritas tidak mengindahkan Surat Edaran dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan tetap menggunakan Kurikulum 2013.

“Ada sepuluh sekolah yang kembali ke kurikulum lama. Rinciannya, ada satu sekolah menengah pertama dan sembilan sekolah dasar,” kata Bahron kepada Harianjogja.com, Selasa (6/1/2015).

Dia menegaskan, keputusan untuk tetap menggunakan Kurikulum 2013 mutlak di tangan masing-masing sekolah. Namun, Disdikpora hanya memberikan imbauan untuk tetap menggunakan kurikulum tersebut.

“Kami tidak pernah memaksa sekolah untuk menggunakan kurikulum itu. Namun, kami memberikan gambaran ke sekolah-sekolah meski diberhentikan sementara, Kurikulum 2013 tetap akan dipakai. Jadi lebih baik diteruskan, sehingga proses adaptasi yang dilakukan bisa lebih lama lagi,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya