SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Peshawar–Sebuah ledakan besar dari bom mobil meluluhlantakkan pasar yang sedang padat pengunjung di Peshawar, Pakistan. Dalam kejadian tersebut, sedikitnya 86 orang meregang nyawa, sementara ratusan lainnya luka-luka.

“Kita sudah menerima 86 jenazah, 213 orang terluka. Kami sekarang kekurangan darah (untuk transfusi),” ujar Kepala RS Lady Reading, Dokter Hamid, kepada AFP, Rabu (28/10).

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Serangan tersebut terjadi sejam setelah Menlu AS Hillary Clinton mendarat di Pakistan. Mantan first lady itu datang untuk membahas kerjasama kedua negara dalam memerangi Taliban dan Al Qaeda.

Para dokter mengatakan, kebanyakan korban tewas adalah wanita dan anak-anak. Pada saat tragedi itu terjadi mereka sedang berbelanja di salah satu pasar besar di Peshawar itu.

Kekuatan ledakan yang terjadi benar-benar luar biasa. Api berkobar dari kendaraan, gedung juga terbakar dan runtuh, sementara udara sangat menyesakkan karena asap hitam hampir menyelimuti seluruh wilayah pasar.

“Banyak potongan tubuh orang-orang. Orang luka bakar. Banyak mayat. Mereka terluka,” kata dokter Muslim Khan.

Hillary yang mendapat kabar serangan bom itu langsung angkat bicara. Secara tegas dia menyatakan dukungannya bagi Pakistan untuk menangani masalah tersebut.

“Kami akan memberikan bantuan yang Anda butuhkan. Amerika bersumpah akan mendukung Islamabad,” kata Hillary.
dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya