SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, SOLO—Libur Natal yang bersamaan dengan libur sekolah membuat penjualan oleh-oleh meningkat hingga 60% jika dibandingkan hari biasa.

Pemilik toko oleh-oleh Bu Prapti, Suripto, 49, mengatakan puncak penjualan terjadi pada Selasa-Rabu (24-25/12/2013) lalu. Menurut dia, penjualan mulai ramai sekitar awal pekan ini. Namun menurut dia, pada Kamis (26/12/2013) penjualan oleh-oleh cenderung normal.

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

“Saat ramai, pelanggan yang datang kebanyakan dari Jakarta. Biasanya yang dicari adalah makanan khas Solo, seperti keripik usus, ceker, emping, dan karak yang tidak ada di daerah asal pembeli,” ungkap Suripto kepada wartawan di tempat usahanya di Pasar Gede, Kamis.

Dia memperkirakan pada tahun baru nanti, penjualan tidak banyak. Hal ini karena biasanya kalau tahun baru wisatawan cenderung turun. Mengenai penambahan stok, dia mengungkapkan hanya menambah 50% jika dibandingkan hari biasanya.

Menurut Suripto, pihaknya sengaja tidak menambah dagangan dalam jumlah banyak karena seperti perayaan sebelumnya, Natal dan tahun baru tidak membawa pengaruh yang signifikan terhadap penjualan.

“Libur Natal dan tahun baru kali ini bersamaan dengan libur sekolah jadi peningkatan cukup lumayan,” kata dia.

Pembeli yang kebanyakan berasal dari luar kota tersebut, Suripto mengaku menyiapkan layanan pemaketan. Dia mengatakan banyak yang menggunakan jasa pemaketan tersebut. Bahkan ada satu pelanggan yang memaketkan 10 kardus oleh-oleh ke daerah asalnya di Jakarta.

Namun lain halnya, menurut Icha, 34, pemilik Icha Snack ini, menuturkan penjualan eceran saat ini cenderung normal. Peningkatan penjualan menurut dia, tidak sampai 5%. Namun yang ramai adalah pesanan dari toko oleh-oleh yang ada di luar kota.

Icha menuturkan biasanya sekali pengiriman hanya lima kardus, tapi saat ini volumenya bertambah menjadi enam kardus hingga delapan kardus sekali pengiriman. Barang yang paling banyak dicari adalah makanan seperti keripik, usus, ceker, intip, brem, dan ampyang.

“Untuk yang dijual eceran di sini [Pasar Gede] tidak ada penambahan stok. Hal ini karena melihat kondisi saat ini, dari awal saya sudah memperkirakan peningkatan penjualan tidak akan signifikan,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya