SOLOPOS.COM - Rektor UMS Bambang Setiaji (JIBI/dok)

Kuliah umum digelar di UMS.

Solopos.com, SUKOHARJO – Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Bambang Setiaji, mengusulkan agar pemerintah mentransmigrasikan atau memindahkan kantor beberapa departemen dan kantor wakil presiden (wapres) ke daerah Papua. Tujuannya agar daerah Papua semakin maju, industri hidup dan pembangunan lebih efisien.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Hal itu disampaikan Bambang saat memberikan sambutan dalam acara kuliah umum bertema Menggali Sejarah dalam Kerangka Ke-Islaman, Ke-Indonesiaan dan Kemajuan yang digelar UMS di Auditorium Much. Djazman, UMS, Jumat (4/12/2015).

Ia mengatakan pihak yang ditransmigrasikan seharusnya bukan hanya petani miskin dari Jawa dan Bali, tapi juga instansi penting yang dihubungkan dengan audio visual 24 jam ke Jakarta melalui Internet.

“Kantor-kantor ini membawa uang untuk dibelanjakan kepada rakyat Papua. Industri di sana akan hidup, jalan yang dibangun akan efisien dari sisi penggunaan dan akan menarik industri lain ke sana. Ke depan Papua akan maju tidak mungkin melepaskan diri karena Indonseia adalah bagian dari Papua, dikendalikan dari Papua dan bukan sebaliknya,” jelas dia.

Pembicara kuliah umum, anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Irjen Pol. (Purn) Drs Sidarto Danusubroto, mengungkapkan kebangkitan dan kemerdekaan Republik Indonesia didorong oleh semangat kemanusiaan yang berketuhanan atau ketuhanan yang berperikemanusiaan demi mengangkat derajat dan martabat rakyat serta berpartisipasi membangun peradaban dunia.

“Republik ini didirikan oleh para pejuang yang telah mengorbankan masa mudanya untuk Indonesia merdeka,” jelas dia.

Ia berharap implementasi nilai-nilai kebhinekaan diharapkan dapat menumbuhkan jiwa nasionalisme yang selanjutnya dapat membentuk jati diri bangsa, menempatkan kepentingan umum atau negara di atas kepetingan pribadi atau golongan.

Perguruan tinggi, katanya, memiliki peran besar dalam menyelesaikan tantangan bangsa melalui inovasi dalam segala bidang keilmuan yang mendukung program prioritas pemerintah. “Inovasi perlu dua bahan dasar yaitu manusia kreatif dan riset teknologi,” jelasnya.

Manusia kreatif, katanya, dicetak dan digembelng di perguruan tinggi. Ide-ide kreatif perlu riset, pengembangan, penyemprnaan dan uji coba untuk diterapkan. Oleh karena itu ia meminta perguruan tinggi untuk memperkuat sistem inovasi nasional yang komprehensif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya