SOLOPOS.COM - Militer Turki berjaga dekat Taksim Square saat warga mengibarkan bendera Turki di Istanbul, Sabtu (16/7/2016). (JIBI/Reuters)

Kudeta Turki terus menimbulkan korban jiwa. Sedikitnya korban tewas mencapai 90 orang dan ribuan militer ditangkap.

Solopos.com, ISTANBUL — Kubu militer yang loyal kepada pemerintahan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerang sisa-sisa kekuatan kelompok militer yang terlibat kudeta, Sabtu (16/7/2016). Hal ini merespons seruan Erdogan untuk menduduki jalan-jalan di Istanbul dan kubu pro kudeta meninggalkan tank-tank mereka.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Jumlah korban yang terbunuh dalam kudeta militer ini menjadi 90 orang menyusul kekerasan yang terjadi sejak Jumat (15/7/2016) tengah malam lalu. Saat itu, sekelompok militer menggunakan tank-tank dan helikopter tempur menduduki markas badan intelijen Turki dan gedung parlemen di Ankara. Kelompok lainnya menduduki sebuah jembatan besar yang menghubungkan Istanbul Eropa dan Asia.

Erdogan muncul di media dan menuding kelompok militer itu sebagai komplotan yang hendak membunuhnya. Dia berjanji akan membersihkan kelompok prokudeta yang di masa lalu pernah melakukan upaya serupa. “Mereka akan membayar mahal atas hal ini. Pemberontakan ini menjadi berkah dari Tuhan karena hal ini menjadi alasan untuk membersihkan militer,” kata Erdogan dikutip Solopos.com dari Reuters.

Pemerintah Turki telah menangkap 1.500 anggota militer pro kudeta. Sedangkan para tokoh yang sempat ditahan telah dibebaskan.

Seandainya berhasil, penggulingan Erdogan yang telah berkuasa di Turki sejak 2003 ini bisa menjadi pergolakan politik terbesar di Timur tengah selama dekade ini. Apalagi, Turki menjadi salah satu sekutu terbesar AS di kawasan itu.

Namun, kegagalan kudeta ini tetap membuat negara ini dilanda ketidakstabilan politik. Turki berperan dalam konflik di Suriah, sementara banyak wilayah negara itu menjadi sasaran serangan bom ISIS. Belum lagi, konflik dengan separatis Kurdi di selatan negara itu.

Erdogan yang saat kudeta terjadi sedang berlibur di barat daya Turki langsung terbang ke Istanbul dan muncul di Bandara Attaturk sebelum fajar. Di depan para pendukungnya yang mengibarkan bendera Turki, Erdogan mengatakan pemerintahannya tetap berkuasa meskipun kerusuhan berlangsung di Ankara.

Erdogan juga mengklaim dirinya menjadi target serangan di sebuah resor di Marmaris. “Mereka mengebom tempat-tempat yang saya datangi setelah saya pergi. Mungkin mereka masih di sana,” katanya.

Kantor berita Anadolu Agency melaporkan 90 orang tewas. Sedangkan 1.154 orang lainnya luka-luka. Sementara itu, 1.563 anggota militer ditahan di berbagai tempat di Turki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya