Solopos.com, KAIRO — Bentrok berdarah pecah di Kairo menyusul aksi Friday of Anger yang diserukan para pendukung Presiden Mesir terguling Mohamed Morsi, Jumat (16/8/2013) siang waktu setempat. Kantor Berita Reuters, menjelang tengah malam WIB, melaporkan telah 50 orang tewas.
Jumlah korban tewas itu menambah jumlah nyawa melayang setelah aparat bersenjata yang merupakan gabungan polisi dan tentara, mengubrak-abrik kamp pengunjuk rasa di depan Masjid Rabaah Al Adwaliyah dan Al Nahdah, Kota Kairo, serta sejumlah kamp sejenis di kota-kota lain seluruh Mesir, Rabu (14/8/2013). Kementerian Kesehatan Mesir mencatat jumlah korban jiwa akibat peristiwa itu mencapai 578 orang dan ribuan lainnya terluka.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Sebagai reaksi atas penyerbuan aksi damai di kamp-kamp tersebut, pendukung Morsi menggelar Friday of Anger, aksi marah pada hari Jumat. Kendati baru dua hari diubrak-abrik pasukan suruhan pemerintah bentukan militer, Kantor Berita Reuters merilis foto-foto yang menunjukkan ribuan warga Kairo mendukung Friday of Anger. Di Kairo, mereka berkumpul di lapangan Ramses. Aksi serupa juga digelar di Iskandariyah yang merupakan kota penting kedua Mesir.
Rupanya aksi damai itu tak berlangsung lama. Polisi dan warga Kairo selanjutnya dilaporkan terlibat saling lempar batu di Kantor Polisi sudut jalan Azbkya, tak jauh dari lapangan Ramses. Sejumlah pejabat keamanan Mesir menurut Reuters menyebutkan bentrok itu dalam waktu singkat telah menewaskan 50 orang.
Dalam keterangannya itu, polisi sempat pula mengklaim sudah 24 orang personelnya tewas menyusul penyerbuan di Rabaah Al Adwaliyah, kemarin dulu.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
