SOLOPOS.COM - Situasi Mesir, Minggu (28/7/2013) relatif tenang. Pendukung Morsi di Rabiah Al Adawiyah juga tak bergeming kendati diancam dan dikepung pemerintah bentukan militer. (JIBI/Solopos/Reuters/Amr Abdallah Dalsh)

Situasi Mesir, Minggu (28/7/2013) relatif tenang. Pendukung Morsi di Rabiah Al Adawiyah juga tak bergeming kendati diancam dan dikepung pemerintah bentukan militer. (JIBI/Solopos/Reuters/Amr Abdallah Dalsh)

Situasi Mesir, Minggu (28/7/2013) relatif tenang. Pendukung Morsi di Rabiah Al Adawiyah juga tak bergeming kendati diancam dan dikepung pemerintah bentukan militer. (JIBI/Solopos/Reuters/Amr Abdallah Dalsh)

Solopos.com, KAIRO — Tumbangnya lebih dari 70 orang pendukungPresiden Mesir terguling Mohamed Mursi akibat diterjang peluru tentara Negeri Piramida itu, Sabtu (27/7/2013) subuh lalu, tak menggoyahkan tekad rekan-rekan mereka. Kantor Berita Reuters mengabarkan para demonstran yang umumnya adalah jemaah Ikhwanul Muslimin itu, Minggu (28/7/2013), bergeming di lapangan depan Masjid Rabiah Al Adawiyah.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Mereka bahkan tampak tak gentar dengan pernyataan pihak berwenang yang menyatakan akan segera bergerak membersihkan demonstran yang mendirikan tenda-tenda di seputaran Masjid Rabiah Al Adawiyah itu. “Ini adalah sumber terorisme yang mengancam seluruh masyarakat, dan itu dikonfirmasikan hari ke hari,” kata Mostafa Hegazy, penasihat Adli Mansour yang ditunjuk sebagai presiden pengganti Morsi.

Kini, kendaraan tempur militer kini telah disiagakan di setiap akses ke lapangan depan masjid Rabiah Al Adawiyah, Kairo utara itu. Kendati telah terkepung di kawasan itu, hingga Minggu kemarin, pendukung Morsi tetap bersemangat mengumbar gambar mantan presiden berjenggot itu, memanfaatkan poster-poster itu untuk berlindung dari terik matahari.

“Kami benar. Kebenaran berada di pihak kami dan mudah-mudahan pada akhir Tuhan akan menuntun kami untuk menang dan kami tidak akan menyerah,” tegas Mostafa Ali, 29, seorang demonstran pendukung Morsi yang datang ke tempat itu dari kota delta Nil Mansoura.

Ikhwanul Muslimin yang pada pemilu demokratis pertama Mesir, setahun silam, mendukung Morsi melalui sayap politik mereka Partai Kebebasan dan Keadilan, memang tegas menentang tekanan militer. Juru bicara mereka, Minggu kemarin, bahkan mengejek militer dengan menyatakan aparat bersenjata itu telah memutar kembali mesin waktu ke tahun 2011 tatkala pemberontak menggulingkan Hosni Mubarak.

Ia lalu menegaskan tekad para pendukung Morsi untuk menuntut dikembalikannya demokrasi di Mesir dalam wujud pemulihan posisi Morsi sebagai presiden pertama yang dipilih secara demokratis setahun silam.

 

Sikap Dunia

Kendati sebagian pemerintahan negara berpengaruh dunia—termasuk Amerika Serikat (AS)—tak kunjung tegas menyebut penggulingan presiden hasil pemilu demokratis di Mesir itu sebagai kudeta, namun tampaknya hampir semua pihak ssepakat bahwa pembantaian itu tak boleh dilanjutkan. Human Rights Watch yang berbasis di New York, AS, Minggu kemarin, menyebut pembantaian Sabtu subuh itu sebagai kejutan yang menyedihkan.

Sedangkan Kepala Badan HAM PBB Navi Pillay menyebut konfrontasi itu menyebabkan bencana. “Mesir berada di persimpangan jalan,” kata Pillay. “Masa depan negeri  yang memberikan begitu banyak sumbangan untuk peradaban dunia itu tergantung pada bagaimana warganya dan pihak berwenang bertindak selama hari dan bulan-bulan berikutnya.”

Sang pemimpin kudeta, Jenderal Abdel Fattah al Sisi, Sabtu lalu, tampil pertama di televisi setempat hanya dengan senyuman tanpa pernyataan. Ia dalam kesempatan itu digambarkan menerima pujian dari Menteri Dalam Negeri Mohamed Ibrahim dan mendapatkan julukan, “putra spesial bangsa Mesir”.

Kementerian Dalam Negeri Mesir memang membantah pernyataan saksi mata bahwa aparat bersenjata negerinya telah menembaki kerumunan warga sehingga lebih dari 70 orang di antara mereka tewas.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya