SOLOPOS.COM - Massa pendukung Presiden Morsi mulai bergerak dari Masjid Al-Fath, tak jauh dari Kementerian Pertahanan, Selasa (30/7/2013). (JIBI/Solopos/Reuters//Mohamed Abd El Ghany)

Massa pendukung Presiden Morsi mulai bergerak dari Masjid Al-Fath, tak jauh dari Kementerian Pertahanan, Selasa (30/7/2013). (JIBI/Solopos/Reuters//Mohamed Abd El Ghany)

Massa pendukung Presiden Morsi mulai bergerak dari Masjid Al-Fath, tak jauh dari Kementerian Pertahanan, Kota Kairo, Mesir, Selasa (30/7/2013). (JIBI/Solopos/Reuters//Mohamed Abd El Ghany)

Solopos.com, KAIRO — Jemaah Ikhwanul Muslimin telah menyatakan tekad menggelar lagi aksi demonstrasi, Selasa (30/7/2013). Tekad menggelar demonstrasi besa-besaran itu seolah menantang seruan militer agar mereka segera membubarkan diri dan meninggalkan kamp demonstran di luar Masjid Rabaah al Adawiyah, Kota Kairo.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Demonstrasi yang akan dilakukan jemaah Ikhwanul Muslimin itu dimaksudkan sebagai ekspresi tuntutan mereka agar Presiden Mohamed Morsi yang digulingkan militer, 3 Juli 2013 lalu, segera dikembalikan ke posisi semestinya. Tahun lalu, Ikhwanul Muslimin melalui sayapnya, Partai Kebebasan dan Keadilan, mendukung Morsi sehingga menang dalam pemilu demokratis pertama di negeri itu.

Tekad Ikhwanul Muslimin untuk tetap turun ke jalan itu, Selasa ini, membuat dunia ketir-ketir krisis Mesir bakal semakin tak terkendali dan berujung pada terjadinya aksi kekerasan yang dilakukan aparat keamanan yang didukung militer. Dunia khawatir korban jiwa akan kembali berjatuhan seiring sikap militer yang sudah mulai mengorbankan warga negaranya sendiri untuk umpan peluru.

Sebelumnya pada akhir pekan lalu, sedikitnya 70 demonstran tewas ditembak di luar kamp demonstran pendukung Morsi. Pemerintah yang dibentuk militer tak henti memublikasikan bahwa negara itu kini tengah berperang melawan apa yang disebut militer sebagai terorisme. Nyatanya, massa pendukung Morsi tak gentar, mereka tetap bertahan di kamp demonstrasi, bahkan kendati telah dikepung tentara.

Sementara itu, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (EU), Catherine Ashton, dikabarkan telah melakukan pembicaraan selama 2 jam dengan Mohamed Morsi, di tempat ia ditahan. “Ashton bertemu dengan Morsi selama dua jam,” kata juru bicara Ashton, Maja Kocijancic kepada AFP, Selasa.

Namun hasil pertemuan dengan Mursi tersebut sejauh ini tak dipublikasikan. Ashton yang berada di Kairo untuk membicarakan krisis politik berdarah yang melanda negara paling banyak penduduknya di dunia Arab itu, ia menemui Moursi Senin (29/7/2013) malam. Sumber-sumber mengemukakan Ashton meninggalkan Kairo dengan menggunakan satu helikopter militer menuju satu lokasi yang tidak diungkapkan, tempat Mursi ditahan.

Ashton, yang tiba di Kairo, Minggu (28/7/2013) malam, juga melakukan perundingan dengan sejumlah pejabat sepanjang Senin, termasuk presiden sementara yang dilantik militer Adly Mansour, wakil presiden bagi urusan internasional Mohamed ElBaradei dan panglima militer Jenderal Fattah al-Sisi. (mg263/JIBI/Solopos/ Detik/Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya