SOLOPOS.COM - Aksi remaja laki-laki menendang kucing layaknya bola (Instagram)

Tiga remaja dikecam warganet setelah kedapatan menjadikan kucing layaknya bola.

Solopos.com, SOLO – Belum lama ini media sosial dihebohkan dengan video seorang laki-laki remaja menendang dan melempar kucing layaknya bola. Video tersebut viral dan menuai banyak kecaman, akhirnya para pelaku dan perekam meminta maaf di media sosial.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Video aksi kekerasan terhadap hewan itu viral setelah diunggah ulang anggota Animal Defenders Indonesia, Doni Herdaru Tona melalui akun @doniherdaru. “Barang siapa punya identitas orang ini, segera info gue ya, tidak sabar ingin sowan ke beliau,” tulis @doniherdaru, Selasa (23/1/2018).

CASE CLOSED . Barang siapa yang punya identitas orang ini, segera info gue ya. . TIDAK SABAR PENGEN SOWAN KE BELIAU. .

A post shared by Doni Herdaru Tona (@doniherdaru) on

Tak lama setelah video tersebut diunggah dan menuai kecaman warganet, akun dengan nama @rezapahlepi81 mengirim pesan (DM) ke @doniherdaru mengaku sebagai perekam video tersebut. Remaja yang mengaku bernama Reza itu berniat untuk meminta maaf kepada masyarakat Indonesia dan khususnya kepada komunitas pecinta kucing.

Reza mengaku spontan merekam aksi temannya. Dia dan temannya tidak memiliki sedikitpun rasa benci terhadap kucing. Doni pun merespons permohonan maaf itu dengan satu syarat, Doni meminta para remaja itu mencari kucing yang ditendangi dan memastikan kucing tersebut baik-baik saja. Doni juga meminta para remaja membuat video permintaan maaf serta janji tidak akan mengulangi tindakan penganiayaan terhadap hewan.

“Boleh minta video kucingnya tidak apa-apa? Dan ungkapkan anda memohon maaf serta berjanji tidak mengulangi lagi. Itu saja syarat kami, agar menjadi pelajaran bersama aja. Jadi kami tidak lanjutkan ini ke kepolisian. Bisa ya Mas Reza?” tulis Doni di DM Instagram.

Tak lebih dari 24 jam setelah niatan permintaan maaf, Doni mengunggah video permintaan maaf dari tiga remaja laki-laki, salah satu di antaranya mengelus-elus kucing yang tampak sehat dan normal. “Permohonan maaf dari Reza dan teman-temannya atas kelakuan mereka,” tulis @doniherdaru, Rabu (24/1/2018).

Doni menjelaskan dirinya juga sudah berbicara melalui telepon dengan tiga remaja tersebut. Menurut Doni ketiganya tidak ngeyel, berniat memperbaiki diri, dan berjanji tidak akan mengulangi. Dalam unggahannya Doni juga mengimbau warganet tidak membesar-besarkan masalah dengan kemarahan.

“Emosi boleh, tapi tempatkan pada porsinya dan kedepankan logika. Jangan semua harus selesai dengan tumpah darah. Malu, masa kita ga bisa welas asih? Pelaku sudah mintamaaf dan tidak bandel saat diarahkan,” tegas Doni. Meski sudah dijelaskan panjang lebar oleh Doni, video permintaan maaf ketiga remaja masih saja dipenuhi komentar kecaman. Ada yang terkesan tak percaya dengan permintaan maaf atau komentar emosional dengan cara menyumpai ketiga remaja.

Permohonan maaf dari Reza dkk atas kelakuannya. . Adik2 ini sudah berkomunikasi juga via telpon ke gue, dan sama sekali gak ngeyel, dan mau memperbaiki diri dan tidak mengulangi perbuatannya, serta akan lebih menghormati dan menyayangi mahluk hidup khususnya kucing. . Tugas mengedukasi buat gue selesai, berubah jadi tahapan mengawasi dan membimbing langkahnya. . Buat gue, ini jadi jalan silaturahim, bisa kenal dan mengajak orang lain ada di jalan kita. . Kalo yang gak ngeyel gini, jangan digas terus. Kecuali, macam mahasiswa hukum yang dikasih jalan dialog tapi malah ngeyel dan tidak proaktif, baru di lanjut ke tahapan berikut. . Kita penyayang binatang, punya empati lebih dibanding penganiaya hewan dong tentunya. Maka dari itu, kita harus bisa memaafkan. Kita didik. . Emosi boleh. Tapi tempatkan pada porsinya, dan kedepankan logika. Jangan semua harus selesai dgn tumpah darah. Malu, masa kita gak bs welas asih, pelaku dah minta maaf dan tidak ngeyel ketika diarahkan ke jalan yg benar. . Soal apakah dia akan mengulangi atau tidak, kita tidak bisa melangkahi hal tsb, yang tidak seorangpun tahu. Jika memang mengulangi dan mempunyai itikad tidak baik, kita bisa lanjutkan ke tahapan selanjutnya. . Pelajaran sudah diambil, saatnya kita kembali fokus sama tugas. . Yang masih marah2, alokasikan energi kalian ke kucing2 yg kurus dan sakit disekitar kita. Yg gak setuju memaafkan banyak banget, tapi pertolongan ke kucing2 lokal yg sakit dan butuh tindakan segera, minim. Pada buang muka apa gimana? . Yuk ah, jangan cuma amarah. Lebih adem kalo action nolongin yg lg sakit. Buanyak banget lho. . Salam!

A post shared by Doni Herdaru Tona (@doniherdaru) on

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya