SOLOPOS.COM - Ilustrasi Old Book, hantu di kawasan kuburan, Amerika Serikat (onthespotmania.blogspot.com)

Solopos.com, SUMEDANG — Kuburan Kepala Administratur Perkebunan saat Pemerintahan Hindia Belanda dan puing rumahnya ditemukan di Kampung Cigumentong, Desa Sindulang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang.

Sebuah Kuburan dan puing bangunan peninggalan Belanda itu berada di tengah perkebunan warga. Warga sekitar mempercayai kuburan itu milik lelaki Belanda yang pernah menjabat Kepala Administratur Perkebunan saat Pemerintahan Hindia Belanda, tuan Jansen. Warga sekitar memanggilnya dengan sebutan tuan Block.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Warga setempat, Aceng, 31, mengatakan dirinya mengetahui kuburan itu milik orang Belanda dari cerita kakeknya, Akung. Kakeknya telah meninggal dalam usia 100 tahun di Cikaso Amanda, Kabupaten Bandung.

Baca Juga : Round Up: Geger Isu Larangan Wanita Muslim Pakai BH, Ini Klarifikasinya

“Kakek saya pernah cerita bahwa beliau dulu bekerja kepada tuan Block orang Belanda. Kadang kakek saya disuruh mengasuh anak perempuannya yang dipanggil Noni,” ungkap Aceng seperti dilansir dari detikcom, Rabu (6/10/2021).

Menurut cerita kakeknya, lokasi kuburan itu berada di kawasan perkebunan jeruk dahulu. Sayangnya, kakek Aceng tidak menceritakan jabatan tuan Jansen di kawasan perkebunan.

Tokoh masyarakat setempat, Ja’i Suryana, menyebutkan kuburan itu milik orang Belanda bernama Jansen atau biasa dipanggil tuan Block. Dia bercerita Kampung Cigumentong sudah ada sejak penjajahan Belanda atau sekitar tahun 1884 .

Tuan Jansen datang ke Kampung Cigumentong pada tahun 1919. Dia dijuluki tuan Block lantaran menguasai tanah di Kampung Cigumentong. Tuan Jansen menjabat Kepala Administratur Perkebunan di wilayah Kampung Cigumentong saat Pemerintahan Hindia Belanda.

Baca Juga : Ada Menara Eiffel di Rawa Pening, Tak Perlu ke Paris Gaes

“Ia (Ttan Jansen) dulunya bikin perkebunan jeruk dan kesemek. Nah, ketika ada perintah untuk pulang ke Belanda, tuan Block tidak mau pulang. Bahkan sampai meninggal di sini dan ada makamnya di sini,” terangnya.

Kuburan itu diduga sudah pernah terkubur karena lapisan tembok sudah terkelupas sehingga menyisakan susunan batu berbentuk kotak panjang yang rapih. Tidak jauh dari kuburan ada sisa puing bangunan.

Menurut warga sekitar, puing bangunan itu bekas kolam renang. Sebagian puing bangunan itu masih terlapisi tembok yang dipenuhi lumut. Menurut warga, tidak jauh dari puing kolam renang ada puing sisa bangunan rumah. Namun sudah tidak tampak lagi saat ini.

Baca Juga : Yutuk Goreng Khas Pesisir Kebumen-Cilacap, Gurih Banget Lur

Sepeninggal tuan Jansen, kata Jaí, aset tanah itu menjadi milik masyarakat Cigumentong dan sudah bersertifikat. “Sekarang tanahnya udah disertifikat oleh masyarakat. Dulu diserahkan ke pemda lalu oleh pemda diserahkan ke masyarakat jadi tanah adat,” ungkapnya.

Kampung Cigumentong berada di daerah terpencil atau pelosok Sumedang. Daerah itu terletak di kawasan hutan Kareumbi perbatasan antara Sumedang, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. Sejak Indonesia Merdeka pada 76 tahun silam, pasokan listrik PLN ke Kampung Cigumentong baru masuk bulan lalu, Selasa (5/9/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya