SOLOPOS.COM - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa (JIBI/SOLOPOS/detikcom)

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa (JIBI/SOLOPOS/detikcom)

JAKARTA- KTT Luar Biasa ke-4 Organisasi Kerja sama Islam (OKI) yang diadakan di Makkah, Arab Saudi memutuskan untuk membekukan keanggotaan Suriah di OKI.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Dalam pertemuan itu, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan sejalan dengan yang ditekankan Indonesia meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan agar dapat segera menghentikan kekerasan dan pertumpahan darah yang sedang berlanjut di Suriah.

“Kekerasan, pembunuhan, harus segera dihentikan. Masyarakat internasional termasuk di dalamnya PBB, tidak boleh berpangku tangan. Peperangan yang terjadi di Suriah telah mengakibatkan tragedi kemanusiaan,” ujar Marty dalam rilis yang diterima detikcom, Rabu (15/8/2012).

Selain masalah Suriah, secara khusus, KTT Luar Biasa OKI membahas kondisi kaum minoritas Muslim Rohingya . OKI menyayangkan kekerasan yang terjadi terhadap Muslim Rohingya dan mendorong Pemerintah Myanmar untuk segera melakukan proses rehabilitasi dan rekonsiliasi di daerah Rakhine. OKI mendukung peran ASEAN dalam membantu Myanmar dalam proses reformasi dan demokrasinya termasuk dalam mengatasi permasalahan etnis Rohingya.

“Indonesia telah dan akan terus menekankan bahwa penghormatan atas hak-hak penduduk dan berbagai komunitas yang ada di Myanmar, termasuk Rohingya, menjadi bagian integral dari proses reformasi dan demokratisasi Myanmar,” ujar Marty.

Indonesia bersama Brunei, Malaysia dan Bangladesh juga berhasil mendorong negara-negara OKI agar secara konstruktif mendorong penyelesaian permasalahan Muslim Rohingya di Myanmar. Khusus terkait isu Palestina, OKI mendukung keanggotaan Palestina sebagai anggota penuh PBB dan meminta seluruh anggota PBB mendukung perjuangan Palestina.

“Perjuangan bangsa Palestina merupakan perjuangan OKI. Juga merupakan perjuangan bangsa Indonesia. Karenanya, kita harus terus menolak berbagai bentuk pelanggaran hukum internasional yang terus menerus dilakukan oleh Israel,” papar Marty.

KTT Luar Biasa OKI digelar untuk merespon beberapa isu utama yang dihadapi negara-negara dan umat Islam dewasa ini yaitu situasi di Suriah, di Palestina. Situasi terakhir Muslim Rohingya dan situasi di Mali. Setelah melalui pembahasan di tingkat pejabat senior dan tingkat Menteri Luar Negeri, KTT menghasilkan Komunike bersama dan resolusi OKI mengenai persoalan-persoalan di atas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya