SOLOPOS.COM - Pembukaan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) World Trae Organization (WTO) di Nusa Dua, Bali, Selasa (3/12/2012). (JIBI/Solopos/Antara/Andika Wahyu)

Solopos.com, NUSA DUA — Pemerintah Indonesia berharap negara anggota World Trade Organization (WTO) lebih fleksibel serta memiliki kemauan politik untuk mendukung tercapainya kesepakatan dalam Konferensi Tingkat Menteri (KTM) di Bali.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menuturkan pertemuan di Bali kali ini merupakan kesempatan penting bagi para anggota WTO untuk memetik hasil pertama dari Doha Development Agenda. “Kita memiliki kesempatan untuk membuka jalan agar perdagangan global lebih mudah, adil, dan inklusif bagi semua negara,” ujarnya dalam acara pembukaan KTM WTO ke-9, Selasa (3/12/2013).

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, Mayoritas Analis Rekomendasi Beli Saham BBRI

Pertemuan ini, lanjutnya, sangat tepat mengingat perekonomian dunia saat ini sedang berusaha pulih dari resesi global yang telah membuat perdagangan global terpuruk beberapa waktu lalu. Dia mengajak seluruh pihak untuk bekerja sama secara konstruktif, fleksibel, dan kreatif untuk menemukan solusi yang saling menguntungkan khususnya di bidang pertanian.

“Saya berharap bahwa paket ini tidak terbatas hanya pada pertanian, melainkan lebih komprehensif dengan memasukkan isu-isu yang berkaitan dengan fasilitasi perdagangan dan negara-negara kurang berkembang atau negara-negara berkembang,” paparnya.

Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, mengungapkan Paket Bali merupakan hal yang dinantikan semua pihak saat ini. Jika tidak mencapai kesepakatan, maka pertemuan kali ini akan menjadi tragedi dalam perekonomian dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya