SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pekanbaru–Jumat (13/8) pukul 21.00 WIB telah terjadi peristiwa menegangkan di perairan perbatasan Indonesia-Malaysia. Tembakan terdengar. Buntutnya, otoritas Indonesia membawa tujuh nelayan Malaysia dan otoritas Malaysia mengamankan tiga petugas Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP).

Berikut kronologi peristiwa itu seperti disampaikan oleh Direktur Polisi Air (Polair) Polda Kepri AKBP Yasin Kosas, Minggu (15/8):

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Enam petugas gabungan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Batam dan Tanjung Pinang di bawah kendali DKP Provinsi Kepri melakukan patroli rutin pada Jumat malam. Mereka menumpang satu kapal yaitu Kapal Patroli DKP Dolphin 015.

Ketika mereka melakukan pengawasan di sekitar Pulau Bintan, persisnya di ujung Pulau Bintan atau Tanjung Rakit, yang dikenal sebagai wilayah perbatasan dengan Malaysia, mereka memergoki ada lima kapal nelayan.

Menurut petugas DKP, lima kapal nelayan itu mengambil ikan di wilayah Indonesia. Ketika mereka ditangkap oleh petugas DKP, dari lima kapal itu diambil satu-dua orang, sehingga jumlahnya tujuh orang. Mereka dipindahkan ke kapal DKP.

Tiga petugas DKP lalu pindah ke lima kapal nelayan untuk menggiring lima kapal itu ke dermaga Tanjung Pinang untuk diperiksa.

Ketika sedang bernegosiasi di atas kapal yang melaju selama 45 menit, tiba-tiba datang polisi air Diraja Malaysia. Mereka meminta agar petugas DKP melepas tujuh nelayan itu. Tapi petugas DKP tidak mau melepas dan tetap membawa tujuh nelayan untuk diperiksa.

Terjadilah dua kali tembakan peringatan oleh polisi Malaysia. Petugas DKP tidak membawa senjata. Tiga petugas DKP yang membawa tujuh nelayan Malaysia segera merapat ke kawasan Indonesia, sedangkan tiga petugas lainnya digiring polisi Malaysia karena posisi mereka berada di kapal nelayan negeri jiran itu. Mereka dibawa ke Johor.

Sehari setelah kejadian (Sabtu), pihak Polda Kepri melobi polisi air Malaysia karena selama ini Polda Kepri juga memiliki kerjasama dengan polisi Malaysia. Polisi Malaysia menyatakan, mereka tidak bisa mengambil keputusan untuk mengembalikan tiga petugas dari Indonesia, karena masalah ini sudah dilaporkan ke pemerintah pusat Malaysia sehingga ini menjadi tanggung jawab pimpinan antar kedua negara.

dtc/ tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya