SOLOPOS.COM - Bakal Calon Presiden yang diusung Partai Demokrat Anies Baswedan (kanan) bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) berjabat tangan saat akan menghadiri dialog gagasan Partai Demokrat di Jakarta, Kamis (2/3/2023). (Antara/Rivan Awal Lingga)

Solopos.com, JAKARTA — Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) hampir pasti retak setelah secara mengejutkan Anies Baswedan memilih Ketum PKB Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presidennya.

Partai Demokrat yang meradang berpotensi hengkang dari KPP.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Berikut kronologi pemilihan Cak Imin sebagai cawapres Anies Baswedan, berdasarkan pengakuan Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya, Kamis (31/8/2023).

Rabu (30/8/2023) Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky mendapat informasi dari Sudirman Said sebagai sesama anggota Tim 8 KPP bahwa Anies Baswedan sudah menentukan cawapres yakni Ketum PKB Muhaimin Iskandar.

Menurut Teuku Riefky, pemilihan Cak Imin ini merupakan rekomendasi dari Ketum Partai Nasdem Surya Paloh.

Sebagaimana diketahui, Partai Nasdem adalah partai yang pertama mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal capres sebelum didukung Partai Demokrat dan PKS.

Pada Kamis (31/8/2023) Teuku Riefy lantas menanyakan langsung informasi tersebut kepada Anies Baswedan.

Menurut dia, Anies membenarkan telah menentukan pilihan cawapres kepada Cak Imin.

“Demokrat dipaksa menerima keputusan sepihak itu,” keluh dia seperti dikutip Solopos.com dari rilisnya, Kamis.

Menyikapi langkah sepihak Anies dan Nasdem ini, Partai Demokrat akan menggelar rapat Majelis Tinggi Partai untuk mengambil keputusan selanjutnya.

Sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat tahun 2020, kewenangan penentuan koalisi dan capres/cawapres ditentukan oleh Majelis Tinggi Partai Demokrat.

Sementara itu, kolega Cak Imin yang juga bakal capres Prabowo Subianto mengaku belum tahu tentang duet Anies-Cak Imin tersebut.

Namun menurutnya, dalam politik semua bebas bermanuver.

“Saya sendiri belum dengar rencana-rencana itu,” ujar Prabowo saat ditemui seusai memberikan kuliah umum di Golkar Institute, Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat pada Kamis (31/8/2023) malam.

Meski demikian, dia bisa memahami apabila kabar tersebut benar. Menteri Pertahanan itu mengatakan dalam demokrasi semua bebas bermanuver.

“Tapi itu demokrasi, kita negosiasi, kita musyawarah, santai-santai saja,” jelas Prabowo.

Dia mengatakan juga belum bisa memastikan siapa cawapres yang akan mendampinginya di Pilpres 2024.

Prabowo meminta masyarakat bersabar.

“Wakil presiden nanti saatnya ada,” ungkapnya.

Sebagai informasi, notabenenya Gerindra dan PKB sudah berkoalisi sejak Agustus tahun lalu.

Selama itu, PKB sendiri kerap mendorong Cak Imin jadi cawapres Prabowo.

Meski demikian, keinginan PKB itu tak kunjung terjadi. Hingga kini, Cak Imin dikabarkan menjadi cawapres Anies di Pilpres 2024.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menjelaskan, Anies secara sepihak telah menerima Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menjadi cawapresnya.

Menurut Riefky, pemilihan Cak Imin sesuai arahan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.



“Demokrat ‘dipaksa’ menerima keputusan itu,” ujar Riefky dalam keterangan tertulis, Kamis (31/8/2023).

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Prabowo Belum Tahu Cak Imin Jadi Cawapres Anies”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya