SOLOPOS.COM - Asap membumbung akibat serangkaian udara koalisi di Sanaa, Senin (20/4/2015). (JIBI/Solopos/Reuters/Mohamed al-Sayagh)

Krisis Yaman masih berlangsung. Pemerintah didesak mengirim nota protes ke Arab Saudi atas kerusakan di KBRI Yaman.

Solopos.com, JAKARTA – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman S. Gusman meminta pemerintah untuk mengirimkan nota protes kepada Arab Saudi atas serangan yang mengakibatkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yaman rusak parah.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

“Kita jangan hanya mengutuk serangan itu. Pemerintah harus segera mengirim nota protes. Kita minta Arab Saudi bertanggungjawab atas serangan itu,” kata Irman di Kompleks Gedung Parlemen, Selasa (21/4/2015).

Pemerintah tidak perlu takut dengan Arab Saudi meski banyak WNI dan TKI terancam hukuman mati disana. “Ini masalah lain. Seharusnya Arab Saudi menghormati Indonesia sebagai negara sahabat,” kata dia.

Menurut Irman, teritorial kedutaan serta konsulat jenderal sudah dilindungi melalui Konvensi Wina.

“Jadi seharusnya, wilayah seperti kedutaan dan konsulat itu steril dari serangan apa pun. Tapi ini, malah diserang hingga mengakibatkan korban luka,” kata dia.

Hal senada diungkap Ketua DPR Setya Novanto. Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri harus mampu menyelesaikan dengan baik insiden itu dengan Arab Saudi. “Kami menyayangkan adanya kejadian itu,” kata dia.

Selain itu, paparnya, pemerintah harus secepatnya mengevakuasi seluruh WNI dan TKI untuk mencegah insiden yang lebih buruk. “Pengobatan dan evakuasi WNI dan TKI harus menjadi prioritas,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya