BAGHDAD – Irak membantah laporan intelijen Barat yang menyebut pesawatIran telah menerbangkan senjata dan personel militer di atas wilayah udara Irak menuju Suriah. Laporan sebelumnya, Eabu (19/9/2012), menyebut pengiriman senjata untuk mendukung Presiden Suriah, Bashar al-Assad, dilakukan oleh Korps Garda Revolusi Islam Iran.
Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran
Meskipun tuduhan yang menyebut Irak telah memberi akses Iran untuk mengirim senjata ke Suriah melalui wilayahnya bukanlah hal baru, laporan ini menyebut intensitas pengiriman kali ini jauh lebih besar dan lebih sistematis. Hal itu, sebut laporan intelijen Barat, berkat kesepakatan yang dicapai antara pejabat senior Irak danIran.
Laporan tersebut juga mengatakan Iran melakukan pengiriman darat menggunakan truk melalui wilayah Irak bagian barat ke Suriah. “Irak telah mengkonfirmasi tidak akan terlibat, membantu atau mengizinkan setiap pengiriman melalui ruang udara atau daratnya ke Suriah,” kata juru bicara pemerintah Irak, Ali al-Dabbagh, kepada Reuters, Kamis (20/9/2012).
Al Dabbagh juga mengatakan, Irak siap menjadi bagian dari upaya atau langkah-langkah regional dan internasional untuk menghentikan pengiriman peralatan atau personel bagi kedua belah pihak yang bersengketa di Suriah. Pergolakan di Suriah secara politis sulit bagi pemerintah Irak pimpinan-Muslim Syiah untuk mengambil sikap tegas.
Berhubungan dekat dengan Sebagai sesama Syiah,
Menjalin hubungan dengan SyiahIranyang bersekutu dengan Assad,Baghdadtelah menolak bergabung dalam seruan mundur Arab dan Barat terhadap pemimpin Suriah.Parapemimpin Irak khawatir, jatuhnya Assad akan memicu perpecahan sektarian dengan munculnya rezim baru dari golongan Sunni, sehingga memicu gejolak baru Sunni-Syiah di Irak.
Baghdadmenyebut telah memperkuat titik-titik kunci di sepanjang perbatasan gurun sepanjang 680 km dengan Suriah.