SOLOPOS.COM - Gambar yang diambil dari rekaman video amatir oleh Kantor Berita Reuters, Jumat (30/8/2013), diduga sebagai korban senjata kimia milip napalm. Lelaki dalam gambar itu ,mengalami luka bakar serius di sekujur tubuhnya. (Reuters TV)

Solopos.com, NEW YORK — Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama boleh saja yakin bahwa pemerintah Suriah di bawah kepemimpinan Presiden Bashar Al Assad yang bermain-main dengan senjata kimia sehingga seribuan warganya tewas dengan luka bakar mengerikan. Tetapi kalangan intelijen AS mengaku tidak tahu secara pasti siapa yang menggunakan senjata kimia itu.

Terlebih lagi, seperti dikutip Yahoonews, Minggu (1/9/2013), muncul kabar mengejutkan dari kubu oposisi Suriah. Anggota kelompok pasukan oposisi Suriah mengaku bahwa mereka berada di balik serangan yang menggunakan senjata kimia pada 21 Agustus 2013 lalu. Serangan itu menewaskan 350 jiwa.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Keterangan mengenai penggunaan senjata kimia oleh pasukan oposisi Suriah, didapatkan oleh kelompok Doctors Without Borders yang memeriksa keadaan warga di Ghouta. Sekitar 350 warga Ghouta tewas akibat serangan senjata kimia itu.

Setelah melakukan interogasi terhadap beberapa pihak termasuk dokter, warga Ghouta dan pasukan oposisi serta keluarganya, pihak Doctors Without Borders mendapatkan pengakuan mengejutkan mengenai penggunaan senjata kimia tersebut. “Kelompok Doctors Without Borders menemukan bahwa serangan itu adalah bentuk kesalahan koordinasi dan ketidaktahuan dari pihak pasukan oposisi. Mereka tidak menyadari bahwa mereka memiliki senjata kimia,” kata sebuah pernyataan seperti dikutip dari The Examiner, Minggu.

Kelompok kemanusiaan itu mendapatkan keterangan dari seorang warga yang mengaku bahwa anaknya membawa senjata kimia ke rumahnya. Putra dari warga Suriah itu dikabarkan tewas dalam serangan yang menggunakan senjata mematikan tersebut.

“Putra saya datang kepada saya menanyakan apa senjata yang dia bawa. Beberapa dari senjata itu berbentuk seperti tabung dan beberapa lainnya seperti botol kaca,” pengakuan seorang warga bernama Abdel-Moneim.

Sementara ketika ditanya, sebagian besar dari pasukan oposisi tidak mengetahui bahwa senjata yang mereka pegang saat itu adalah senjata kimia. (BBC/JIBI/Solopos/Reuters)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya