SOLOPOS.COM - Kondisi Kamp Pengungsian Bab Al-Salam di Azaz, dekat perbatasan Suriah-Turki, Minggu (28/12/2014). (JIBI/Solopos/Reuters)

Krisis Suriah mengakibatkan jutaan warganya telantar. Kini Indonesia tak bisa memberi bantuan untuk Suriah.

Solopos.com, KUWAIT CITY – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat lebih dari 12 juta warga Suriah saat ini sangat membutuhkan bantuan. Meski demikian, Indonesia pada tahun 2015 tidak bisa memberikan bantuan kemanusiaan untuk Suriah.

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

Duta Besar Indonesia untuk Kuwait Tatang B. Razak dalam wawancara lewat telepon Senin (30/3/2015) malam di Kuwait City mengatakan ketidakikutsertaan Indonesia untuk tahun ini memberikan janji bantuan sangat terkait dengan skala prioritas yang dianggarkan oleh pemerintah di Tanah Air.

Oleh sebab itu, sebagai ketua delegasi yang mewakili Indonesia untuk konferensi ketiga bantuan kemanusiaan yang diselenggarakan di Istana Bayan, Kuwait City, Selasa (31/3/2015), Tatang mengatakan pihaknya melihat apa yang disampaikan oleh masing-masing negara dalam kaitan bantuan yang dijanjikan.

Biasanya masing-masing negara donor diberikan kesempatan untuk berbicara dan Tatang tidak tahu apakah negara yang tidak ikut di tahun ini juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan sesuatu yang terkait dengan janji bantuan.

“Tahun lalu, Indonesia telah memberikan bantuan untuk rakyat Suriah melalui PBB sebesar 500.000 dolar Amerika Serikat, tapi banyak skala prioritas yang harus diperhatikan untuk tahun ini kita tidak dapat memberikan janji paket bantuan kemanusiaan melalui konferensi ketiga ini,” kata dia.

Sebagai tuan rumah konferensi internasional, Kuwait melakukan koordinasi dengan negara negara yang hadir dalam konferensi untuk mendapat paket bantuan yang dijanjikan.

Saat ini, badan-badan kemanusiaan PBB mengaku kesulitan mendanai bantuan kemanusiaan bagi rakyat Suriah yang jumlahnya meningkat dari tahun ke tahun dan karena itulah konferensi yang digelar di Istana Bayan yang dibuka secara resmi oleh Emir Kuwait Sheikh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah dipimpin langsung oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon.

Konferensi membahas antara lain terkait kemungkinan peningkatan jumlah dana bantuan bagi pengungsi Suriah, baik yang masih berada di negerinya maupun yang telah mengungsi ke negara tetangga.

Diharapkan, konferensi bisa mengumpul dana sebesar US$8,4 miliar dengan pertimbangan US$5,5 miliar untuk membantu pengungsi Suriah yang ditampung di beberapa negara tetangganya dan US$2,9 miliar untuk membantu rakyat Suriah yang harus meninggalkan rumah karena ingin menyelamatkan diri mereka tapi tetap berada di dalam wilayah Suriah.

Dalam pernyataan resmi, Sekjen PBB mengaku sangat prihatin dengan situasi kemanusiaan yang memburuk dengan cepat di Suriah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya