SOLOPOS.COM - Lukisan Aung San Suu Kyi di Oxford University (Telegraph.co.uk)

Krisis Rohingya membuat kampus Oxford mencopot lukisan Aung San Suu Kyi lantaran kecewa.

Solopos.com, LONDON– Krisis berkepanjangan di negara bagian Rakhine, Myanmar, yang membuat etnis Rohingya menjadi korban rterus menjadi sorotan dunia. Konflik tersebut membuat warga Rohingya terusir dari tanah yang telah ditinggali selama puluhan tahun.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Lukisan Aung San Suu Kyi di Oxford University (Telegraph.co.uk)

Lukisan Aung San Suu Kyi di Oxford University (Telegraph.co.uk)

Sudah banyak negara yang mendesak Penasihat Negara Myanmar, Aung San Suu Kyi, segera menyelesaikan konflik tersebut. Namun, sampai saat ini wanita yang menerima nobel perdamaian itu dianggap belum melakukan tindakan nyata guna mengatasi krisis Rohingya. Hal itu pada akhirnya membuat pihak kampus ternama di Inggris, Oxford University, kecewa.

Kekecewaan itu diungkapkan dengan cara mencopot lukisan Aung San Suu Kyi yang awalnya dipasang di gedung utama St Hugh’s College, Oxford University, Kamis (28/9/2017).  Pihak kampus mengganti lukisan itu dengan gambar hadiah seniman Jepang, Yoshiro Takada.

Koran mahasiswa St Hugh’s College, The Swan, seperti dikutip The Independent, Minggu (1/10/2017), menulis lukisan itu dicopot berdasarkan keputusan rapat pihak rektorat dan perwakilan mahasiswa. “Kampus menerima hadiah berupa lukisan baru awal September 2017. Lukisan ini akan dipajang untuk menggantikan gambar Aung San Suu Kyi yang kini disimpan di gudang,” demikian pernyataan pihak St Hugh’s College.

Sayangnya, tindakan itu mendapat kritikan dari aktivis hak asasi manusia (HAM) Myanmar di Inggris. Mereka menilai pihak kampus melakukan tindakan memalukan. “Ini adalah tindakan pengecut dari St Hugh’s College. Semestinya mereka mengirimkan surat kepada Aung San Suu Kyi, bukan menurunkan lukisannya,” protes Mark Farmer, Ketua Aktivis Hak Asasi Manusia Myanmar di Inggris.

Sebagai informasi, Aung San Suu Kyi, merupakan alumnus dari St Hugh’s College. Dia mendapat gelar BA (Bacherlor of Arts) setelah menamatkan pendidikan di bidang filsafat, politik, dan ekonomi, pada 1967 silam. Pada Juni 2012 lalu, ia mendapat gelar kehormatan dari kampusnya.

Lukisan Aung San Suu Kyi dibuat oleh seniman Tiongkok, Yanning, pada 1997 silam. Lukisan itu lantas disimpan oleh mendiang suaminya, Michael Aris. Sepeninggal sang suami pada 1999, lukisan itu diberikan kepada pihak St Hugh’s College.

Kendati demikian, Aung San Suu Kyi tak memberikan komentar apapun terkait hal tersebut. Selama ini, dia terlihat tenang melihat kecaman yang mengalir deras kepadanya. Pasalnya, dia bersikukuh konflik Rohingya merupakan masalah Myanmar dan menolak campur tangan pihak asing.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya