SOLOPOS.COM - Evakuasi TKI dari Mesir saat Arab Spring, 2010 silam, (JIBI/Solopos/Reuters/Supri)

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah belum berencana mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Mesir yang kini semakin genting dengan eskalasi kekerasan yang meningkat tinggi. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis (15/8/2013), hanya mengaku terus berkomunikasi dengan Duta Besar RI di Kairo Nur Faizi untuk memantau kondisi WNI di Mesir.

“Saya pesan tolong dijaga para mahasiswa, tolong dijaga WNI kita,” kata Kepala Negara dalam jumpa pers di Istana Negara, Kamis. Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah lebih lanjut mengatakan hingga kini Kedutaan Besar RI di Kairo belum menyarankan evakuasi sekitar 2.000 WNI di Mesir.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Pemerintah sejauh ini hanya mengimbau agar WNI menjauhi pusat ketegangan dan menyarankan para mahasiswa Indonesia untuk membatasi aktivitas di lingkungan universitas. “Sampai saat sekarang belum ada rencana evakuasi, kami memperhatikan masukan dari Kedubes. Mereka yang bisa melihat kondisi di sana,” kata Faiz.

Presiden juga mewanti-wanti WNI agar tidak ikut campur dalam pertikaian antarkelompok di Mesir. “Ini urusan Mesir, mereka sedang studi, mereka harus dapat menjaga keselamatannya,” katanya.

SBY menegaskan pemerintah Indonesia saat ini terus memperhatikan keadaan di Mesir dan berupaya mendorong penghentian kekerasan. Indonesia, jelas Presiden, berupaya aktif berkomunikasi dengan masyarakat internasional untuk mencari solusi mencegah situasi di Mesir semakin memburuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya