SOLOPOS.COM - Poster pemimpin kudeta Mesir, Jenderal Abdel Fattah al-Sisi dipertunjukkan demonstran di Lapangan Tahrir, Senin (15/7/2013). Lapangan Tahrir merupakan basis demonstran yang menuntut Presiden Morsi mundur dari jabatannya sejak akhir Juni lalu. (JIBI/Solopos/Reuters/Asmaa Waguih)

Poster pemimpin kudeta Mesir, Jenderal Abdel Fattah al-Sisi dipertunjukkan demonstran di Lapangan Tahrir, Senin (15/7/2013). Lapangan Tahrir merupakan basis demonstran yang menuntut Presiden Morsi mundur dari jabatannya sejak akhir Juni lalu. (JIBI/Solopos/Reuters/Asmaa Waguih)

Poster pemimpin kudeta Mesir, Jenderal Abdel Fattah al-Sisi dipertunjukkan demonstran di Lapangan Tahrir, Senin (15/7/2013). Lapangan Tahrir merupakan basis demonstran yang menuntut Presiden Morsi mundur dari jabatannya sejak akhir Juni lalu. (JIBI/Solopos/Reuters/Asmaa Waguih)

Solopos.com, KAIRO — Pemerintahan bentukan militer Mesir, Selasa (16/7/2013) mulai mengumumkan kabinet guna menggantikan kabinet presiden terpilih Mohamed Morsi yang mereka gulingkan Rabu (3/7/2013) lalu. Kepala staf angkatan bersenjata Jenderal Abdel Fattah-al-Sisi dilantik sebagai wakil perdana menteri dengan tetap menjabat sebagai menteri pertahanan dan produksi militer.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Jenderal Abdel Fattah-al-Sisi adalah juga pimpinan kudeta militer terhadap presiden hasil pemilu demokratis pertama di Mesir tersebut. Dengan tampilnya, Al-Sisi sebagai pendamping Perdana Menteri (PM) Mesir Hazem el-Beblawi, dipastikan pemerintah sementara baru itu bakal didukung oleh militer.

Analis media massa Barat seperti Reuters memprediksi penempatan Al-Sisi di jabatan strategis itu bakal meningkatkan pengaruh militer dalam keputusan-keputusan politik Negeri Piramida tersebut di masa mendatang. Sementara itu pimpinan jemaah Ikhwanul Muslimin, kelompok Islam berpengaruh di Mesir, mengecam pelantikan itu dan menganggap kabinet baru Presiden Adli Mansour itu tidak sah.

“Ini adalah pemerintahan yang tidak sah, seorang perdana menteri tidak sah, kabinet tidak sah. Kami tidak mengenali siapa pun di dalamnya. Kita bahkan tidak mengakui otoritas mereka sebagai wakil dari pemerintah,” kata juru bicara Ikhwanul Muslimin Gehad El-Haddad kepada Reuters.

Pelantikan kabinet Adli Mansour itu ditandai dengan bentrok antara pendukung Morsi dan aparat keamanan setempat yang didukung militer. Bentrok terjadi tak lama setelah Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Bill Burns datang menemui penguasa Mesir guna merundingkan minimalisasi kekerasan di negeri itu. Nyatanya, tujuh orang tewas dilaporkan dalam bentrok tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya