SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Krisis gula diperkirakan akan menghantui Indonesia pada bulan kedua tahun depan. Krisis ini ditengarai minimnya stok gula yang tersisa paska musim giling tahun ini selesai.

Ketua Asosiasi Pedagang Gula dan Terigu Indonesia (Apegti) Natsir Mansyur menuturkan, stok akhir hanya sekitar 500.000. Sedangkan, stok gula untuk mencukupi kebutuhan hingga musim giling berikutnya minimal satu juta ton.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

“Dengan asumsi konsumsi gula per bulan yang sebanyak 200-250 ribu ton, stok sebanyak itu hanya bertahan hingga Januari 2010,” ujar Natsir di Jakarta, Jumat (4/12) seperti dikutip dari VIVAnews.

Natsir menambahkan, krisis akan terasa tepat saat masyarakat etnis Tionghoa sedang merayakan hari raya imlek. Asumsi tersebut juga didasarkan pada kenyataan bahwa Indonesia akan sulit mengimpor gula konsumsi.

Begitupun dengan program pembangunan pabrik gula, menurutnya, tidak akan banyak membantu menyelamatkan Indonesia dari krisis gula. Sebab, pembangunan pabrik baru akan memakan waktu lebih dari tiga tahun.

“Belum lagi dengan suku bunga tinggi. Seharusnya, distribusi gula dibenahi dulu. Kalau kita sudah mantap dengan distribusi, baru enam tahun lagi bangun pabrik baru,” kata Natsir.

Sementara itu, rata-rata konsumsi gula penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 12,5 kilogram per tahun.

isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya