SOLOPOS.COM - Menteri Keuangan Chatib Basri (Rahmatullah/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, WASHINGTON — Government shutdown yang dilakukan pemerintah Amerika Serikat (AS), mulai Selasa (1/10/2013) waktu setempat, membuat perekonomian global menjadi tak pasti karena sangat kuat pengaruh ekonomi AS di dunia. Menteri Keuangan Indonesia, Chatib Basri, bahkan mengakui tutupnya pemerintahan AS itu membuat grogi semua negara di dunia.

Shutdown ini bikin nervous di semua negara. Lihat saja di emerging market. Semua pasar saham di Asia kemarin merah kan? Termasuk Indonesia. Tapi dugaan saya nanti akan ada kompromi politiklah,” kata Chatib di Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Meski demikian, Chatib mengaku madsih bersyukur karena laporan Badan Pusat Statistik (BPS) soal deflasi di September 2013 dan surplus perdagangan di Agustus 2013, maka kondisi pasar saham Indonesia bisa disimpulkan positif. Chatib mengatakan pemerintahan AS tidak akan kolaps karena saat ini tengah ada proses politik anggaran yang terjadi.

“Kalau pemerintah AS kolaps, ini enggak mungkin rasanya. Kalau kolaps gajinya dia tak bisa bayar, surat utangnya segala macam biayanya dari mana?” jelas Chatib.

Di tempat yang sama, anggota Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Firmanzah mengatakan Presiden SBY mencermati tutupnya pemerintahan AS itu. Bagaimana pun, kata dia, fenomena itu bakal memunculkan ketidakpastian di mata investor.

“Presiden juga tadi menyampaikan untuk terus memonitor, terus menghitung bagaimana dampaknya pada perekonomian kita secara menyeluruh,” kata Firmanzah.

Pemerintah Amerika Serikat (AS), mulai Selasa (1/10/2013) waktu setempat, memutuskan penghentian sebagian besar aktivitas atau populer dengan sebutan government shutdown. Krisis itu dipicu kebuntuan pembicaraan antara kubu Presiden Barack Obama dan kubu Partai Republik di Kongres AS yang berakibat tidak disepakatinya anggaran baru negara itu.

Krisis yang berujung government shutdown itu terjadi setelah kubu Partai Demokrat pendukung Obama dan kubu Partai Republik di Kongres AS tidak juga menemukan kesepakatan setelah sepekan memperdebatkan masalah anggaran Obamacare. Program ini adalah sistem kesehatan yang diajukan Obama.

Kubu Republik di cabang legislatif AS itu tidak menyetujui anggaran baru, yang isinya antara lain menaikkan batas utang pemerintah demi menjalankan sistem baru jaminan kesehatan AS yang populer dengan sebutan Obamacare. Kubu Republik mengajukan opsi penundaan setahun pelaksanaan UU Perawatan Kesehatan itu, namun kubu Demokrat pendukung Obama bertahan.

Menyusul kebuntuan itu, Barack Obama memutuskan merumahkan tanpa bayaran sekitar 1 juta pekerja, menutup taman nasional, dan mengulur-ulur proyek penelitian medis gara-gara kehabisan biaya operasional. Krisis AS ini populer disebut government shutdown. (JIBI/Solopos/Reuters/Antara/Detik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya