SOLOPOS.COM - Ilustrasi layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di perbankan. (JIBI/Solopos/Antara)

Kredit usaha rakyat disalurkan untuk masyarakat di antaranya para pengusaha UMKM.

Solopos.com, SOLO — Bank Rakyat Indonesia (BRI) bekerja sama dengan Markplus mengadakan pelatihan pemasaran kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hal ini untuk mendukung usaha UMKM dan meningkatkan penyaluran kredit mikro.

Promosi Harga Saham Masih Undervalued, BRI Lakukan Buyback

Wakil Pimpinan Wilayah Bisnis BRI Kantor Wilayah (Kanwil) Jogja, Bambang Irianto, mengatakan kesehatan dan pengembangan UMKM menjadi perhatian BRI mengingat dari total kredit yang disalurkan, sekitar Rp30 triliun sebanyak 80% diberikan kepada usaha mikro.

Selain itu, hal ini juga mendukung program pemerintah untuk menggenjot penyaluran kredit mikro yang tertuang dalam paket kebijakan ekonomi.

“Sejak diluncurkan kali pertama pada Agustus, KUR [kredit usaha rakyat] mikro yang disalurkan sekitar Rp700-an miliar hingga Oktober. Namun dengan perluasan kategori penerima KUR mikro ini diharapkan penyaluran bisa lebih besar dan mampu memenuhi target yang diberikan pemerintah,” ungkap Bambang saat ditemui wartawan di sela-sela acara Kiat Sukses Pemasaran UMKM Juara di Gedung Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) II Jateng Grha Solo Raya, Rabu (4/11/2015).

Dia menjelaskan BRI ditarget mampu menyalurkan Rp17 triliun KUR mikro (penyaluran kredit dibawah Rp25 juta) dan Rp4 triliun KUR ritel (penyaluran kredit diatas Rp25 juta).

Namun untuk BRI Kanwil Jogja ditarget menyalurkan KUR mikro Rp2,4 miliar sedangkan KUR ritel senilai Rp900 miliar.

Oleh karena itu, dia mengaku bekerja sama dengan dinas dan langsung menyasar pasar untuk menggenjot penyaluran kredit.

“Dulu pemerintah hanya membatasi usaha di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan serta turunannya yang bisa mengajukan KUR tapi sekarang usaha jasa, seperti salon dan bengkel bisa dibiayai. Oleh karena itu, lebih banyak yang bisa dibiayai yang mendongkrak penyaluran kredit,” kata dia.

Bambang mengakui kebijakan tersebut belum dilaksanakan karena masih menunggu aturan dari kantor pusat.

Meski begitu, pemberlakuan kebijakan ini dinilai tidak akan lama lagi. Lebih lanjut, dia menyampaikan pelatihan ini diadakan di 17 kota di Indonesia. Hal ini karena pemasaran menjadi salah satu kendala pengembangan UMKM.

“Selama ini di masing-masing kantor cabang BRI mengadakan pelatihan tapi biasanya mengenai perencanaan dan laporan keuangan,” ujar Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya