SOLOPOS.COM - Ilustrasi layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di perbankan. (JIBI/Solopos/Antara)

Kredit usaha rakyat disalurkan kepada masyarakat melalui perbankan.

Solopos.com, SOLO — PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) meminta agar ada perluasan sektor baru yang bisa mendapatkan kredit usaha rakyat (KUR).

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Pimpinan Cabang BRI Slamet Riyadi, Solo, Hari Setiyono, mengatakan penyaluran KUR tahap awal baru menjangkau sektor produksi dan industri. Sedangkan sektor jasa belum terkaver sebagai target penerima KUR.

“Tidak semua sektor usaha masuk sebagai sasaran KUR. Jadi, tahap awal ini baru sektor produksi dan industri, sedangkan jasa belum masuk. Padahal, di Solo sektor jasa jumlahnya lumayan banyak tapi belum bisa masuk,” paparnya saat ditemui di Hotel Dana, belum lama ini.

Belum semua sektor yang terkaver itu membuat bank tidak bisa leluasa menyalurkan KUR. Namun demikian, menurut Hari, usulan tersebut sudah ditampung oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop dan UKM), Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga.

Saat ini, pemerintah sedang mengkaji perluasan sektor-sektor baru yang bisa mendapatkan KUR.

“Sudah ada respons dari kementerian, syukur-syukur bisa diterapkan dua bulan terakhir sebelum akhir tahun sehingga syaratnya bisa diperlonggar. Jika tidak target penyaluran KUR nasional senilai Rp30 triliun akan sulit tercapai,” kata dia.

Sementara, Kantor Cabang BRI Slamet Riyadi menargetkan penyaluran KUR senilai Rp100 miliar selama empat bulan atau hingga akhir Desember. Hingga pertengahan pekan lalu, penyaluran kredit mikro sudah mencapai Rp9 miliar, sedangkan retail sudah mencapai Rp1,5 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya