SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

JOGJA—Akses modal bagi pengusaha pemula terutama yang masih berstatus mahasiswa dinilai menjadi kendala mengembangkan usaha. Kredit kelompok pun dianggap sebagai solusi yang relevan.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Pengurus Youth Entrepreneur Society (YES), Ari Prasetya Widiana mengatakan, perbankan masih enggan memberikan modal karena pengusaha pemula dianggap belum bankable.

“Kebanyakan pakai modal sendiri. Jadi memang tidak besar,” ujar Ari saat ditemui di sela-sela gathering YES di Bangsal Mataram Kantor Bank Indonesia Jogja, Jumat (9/3).

Ari mengaku beberapa anggota YES memakai BPKB sebagai jaminan untuk modal usaha.

“Namanya masih merintis, jadi modalnya antara Rp5 juta hingga Rp10 juta,” imbuhnya.

Selain modal, untuk bisa tetap memotivasi para pengusaha pemula, YES juga menggandeng para pengusaha yang sudah mapan untuk berbagi pengalaman dan memberi masukan.

Peneliti Ekonomi Muda Senior Bank Indonesia Jogja, Fadhil Nugroho mengatakan, sebenarnya modal bukan masalah utama. Pasalnya, besarnya modal bukan jaminan untuk usahanya maju. Menurut dia, produk kredit yang paling cocok adalah jenis kredit kelompok. Produk tersebut akan lebih memudahkan bagi perbankan maupun pengusaha pemula. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya