SOLOPOS.COM - Para aktivis antikorupsi menggelar aksi di Bundaran HI, Minggu (25/1/2015). (Abdullah Azzam/JIBI/Bisnis)

KPK vs Polri terus meruncing. Presiden Jokowi terus didesak untuk melindungi KPK dari serangan balik koruptor.

Solopos.com, PADANG — Koalisi Masyarakat Sumatra Barat menggelar aksi gerakan penyelamatan pemberantasan korupsi di depan Kantor Gubernur Sumbar sebagai bentuk dukungan kepada KPK.

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

Sejumlah aktivis antikorupsi ikut ambil bagian dalam aksi tersebut, di antaranya pakar hukum tata negara, Saldi Isra; pakar hukum Yuliandri; sejarawan Mestika Zed; Rektor Universitas Andalas, Werry Darta Taifur; dan aktivis serta masyarakat sipil.

Saldi Isra dalam orasinya meminta Presiden membatalkan pelantikan calon kepala Polri Budi Gunawan yang ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus suap.

“Ada upaya sistematis mematikan KPK, sebagai satu-satunya lembaga yang konsisten menunjukkan komitmen terhadap pemberantasan korupsi,” katanya, Selasa (27/1/2015).

Dalam aksi tersebut, koalisi masyarakat Sumatra Barat menuntut Presiden Jokowi melanjutkan gerakan pemberantasan korupsi di Indonesia, setop kriminalisasi dan pelemahan KPK, dan meminta komitmen lawan gerakan koruptor fight back.

Selain itu, koalisi masyarakat juga meminta presiden mencopot Kabareskrim Mabes Polri Budi Waseso, dan meminta pelaku korupsi rekening gendut petinggi Polri ditindak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya