SOLOPOS.COM - Aksi unjuk rasa pegawai KPK di Jakarta, Selasa (3/3/2015). (Rahmatullah/JIBI/Bisnis)

KPK vs Polri dinilai telah melemahkan posisi KPK, apalagi dengan kehadiran dua Plt. Pimpinan KPK yang baru.

Solopos.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai semakin lemah menangani kasus korupsi setelah terjadi peristiwa konflik antara KPK vs Polri dalam kasus Komjen Pol Budi Gunawan.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Menurut Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti, ada dua Pelaksana Tugas (Plt) pimpinan KPK yang membuat KPK semakin lemah dan tidak memiliki “taring” dalam menangani kasus korupsi.

?”Dua Plt KPK yang ada tidak memberi bobot bagi penguatan KPK. Alih-alih penambahan bobot, yang ada adalah menambah kecewa kita,” tutur Ray Rangkuti kepada Bisnis/JIBI di Jakarta, Minggu (15/3/2015).

Selain itu menurut Ray, pernyataan Plt. Ketua KPK Taufiequrrachman Ruki yang mengaku kalah dan tidak mampu menangani kasus Budi Gunawan semakin mempertegas KPK telah kehilangan kewibawaannya.

“Langkah dan pernyataan dua Plt yang ada justru seperti membawa KPK pada situasi yang lemah. Ada kepercayaan diri yang menghilang sejurus dengan itu orientasi penindakan juga bukan yang utama,” kata Ray Rangkuti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya