SOLOPOS.COM - Istana Bogor (JIBI/Solopos/Antara/Jafkhairi)

KPK vs Polri menunggu keputusan Presiden Jokowi yang berjanji mengumumkannya pekan ini.

Solopos.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo membuat tradisi baru mengadakan pertemuan untuk memberi pengarahan kepala daerah setingkat bupati dan wali kota secara rutin dua sampai tiga kali dalam setahun untuk menyamakan persepsi pelaksanaan agenda prioritas.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Pada tahap pertama digelar lima kelompok yang terbagi berdasarkan wilayah. Pada kelompok pertama untuk wilayah Sumatra berjalan lancar karena Presiden Jokowi bisa menemani bupati hingga dua sesi pada Kamis, 22 Januari 2015.

Pengarahan kelompok tahap kedua berlangsung pada Jumat, 23 Januari 2015 menghadirkan bupati dari wilayah sebagian Sumatra, NTB, NTT dan Kalimantan.

Tetapi kesunyian lingkungan Istana Bogor mendadak terusik karena adanya penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto oleh Bareskrim Polri.

Publik menuding Polri melakukan kriminalisasi KPK menyusul penetapan tersangka calon tunggal Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan beberapa hari sebelumnya. Kejadian itulah yang membuat kisruh antarlembaga hukum KPK-Polri tidak kunjung beres hingga sekarang.

Penangkapan terhadap BW berlangsung pukul 06.30 WIB, tetapi baru ramai di pemberitaan ketika Presiden Jokowi dan para bupati sedang serius membicarakan agenda infrastruktur, kedaulatan pangan, maritim, serta kemudahan perizinan investasi.

Menjelang Salat Jumat Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla masih bisa melemparkan senyum kepada wartawan. Dengan menaiki mobil golf menuju masjid, keduanya hanya melambaikan tangan tanpa memberi keterangan.

Dua jam kemudian suasana seketika berubah, petugas keamanan tampak sibuk berkomunikasi dengan handy talkie. Mobil pejabat bersliweran baik menggunakan pengawalan paspampres atau tidak.

Sejumlah menteri Kabinet Kerja yang seharusnya tidak ikut pengarahan kepada bupati hadir. Jokowi meninggalkan pertemuan dengan para bupati pada sesi kedua untuk sementara karena ada urusan yang lebih penting.

Urusan lebih penting itu adalah memanggil pejabat terkait terutama Ketua KPK Abraham Samad dan Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti yang dipercaya Presiden melaksanakan tugas Kapolri menggantikan Jenderal Sutarman.

Raut muka baik Presiden, Wapres, Samad, Badrodin, Menkopolhukam Tedjo Purdijatno, Mensesneg Pratikno, Jaksa Agung Prasetyo, Kepala Staf Kepresidenan Luhut Pandjaitan saat memberi keterangan pers tak ada senyum sedikit pun. (Baca: Habis Bertemu Jokowi, Samad Lantang Sebut KPK Dizalimi)

Presiden sebagai kepala negara meminta institusi Polri dan KPK memastikan proses hukum yang ada harus objektif dengan aturan Undang Undang yang ada. Pernyataan presiden dinilai tidak menyelesaikan masalah dan bola kisruh terus bergulir.

Sepekan kemudian Jokowi kembali menggelar pengarahan bupati tahap ketiga pada Kamis, 29 Januari 2015. Di luar agenda terjadwal, ternyata Presiden bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Bogor.

Informasi yang diterima Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), agenda itu memang permohonan dari Prabowo untuk melaporkan prestasi pencak silat tanah air.

Tetapi kehadiran rival politik dalam situasi bangsa memanas akibat masalah hukum, jadi pertanyaan besar apakah Jokowi sudah mentok sehingga harus meminta pertimbangan lawan politik dalam menyelesaikan persoalan.

Prabowo dalam keterangannya selain menyampaikan prestasi pencak silat juga membicarakan polemik KPK-Polri. Ia mendukung hak prerogatif Presiden dalam mengambil keputusan terbaik karena Jokowi diyakini akan mempertimbangkan kepentingan rakyat. (baca: Bertemu Jokowi, Prabowo Subianto Bicara Kisruh KPK-Polri)

Suasana kedua capres pemilu 2014 itu pun lebih ceria terlihat obrolan dari lorong Istana Bogor sampai selasar kelihatan renyah. Berbeda ketika sepakan sebelumnya saat Jokowi bertemu Abraham Samad dan Badrodin Haiti.

Hari ini, Jumat (13/2/2015),  Jokowi kembali bertandang ke Istana Bogor untuk memimpin pengarahan bupati kelompok IV wilayah Jawa dan Maluku. Apakah ada kejutan lagi di Istana Bogor terkait polemik KPK-Polri?

Menengok serangkaian pernyataan Jokowi mulai pekan kemarin sampai dengan pernyataan kepada WNI di Malaysia dan Filipina, Presiden akan mengumumkan keputusan soal Budi Gunawan pekan ini.

Ketua Tim 9 Syafii Maarif sebelumnya mengatakan Jokowi telah memberi kabar Komjen Pol Budi Gunawan tidak akan dilantik sebagai kapolri. Sejumlah pihak merespons komunikasi presiden dengan tim 9 itu seharusnya tidak dibocorkan kepada publik.

Mensesneg Pratikno dan Seskab Andi Widjajanto pun tidak tahu kapan keputusan Presiden soal calon Kapolri akan diumumkan. Andi mengatakan bisa saja diumumkan di Bogor atau ketika Jokowi kunjungan kerja di Solo Jawa Tengah nanti malam. Jadi di mana Jokowi akan memberi kejutan?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya