SOLOPOS.COM - Abraham Samad (Paulus Tandi Bone/JIBI/Bisnis)

KPK VS PDIP kembali memanas. Blogger bernama Sarwito Kartowibowo mengungkap Abraham Samad kecewa lantaran PDIP memilih JK sebagai Wakil Presiden.

Solopos.com, SOLO – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, kembali digoyang kabar tak sedap. Seorang blogger yang mengatasnamakan Sarwito Kartowibowo menceritakan konspirasi Samad dengan PDIP hingga motif penangkapan calon Kapolri, Budi Gunawan.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Blogger di situs Kompasiana.com ini mengungkapkan kesaksiannya dalam tulisan Rumah Kaca Abraham Samad, Sabtu (17/1/2015). Tulisan ini hingga hari ini, Jumat (23/1/2015), terus jadi perbincangan hangat di kalangan pengguna media sosial dan Internet (netizen).

Dalam tulisan itu, penulis menggambarkan bagaimana aksi sang Ketua KPK melakukan transaksi politik yang begitu gencar untuk mengincar posisi RI 2.

Dalam tulisan itu, penulis menggambarkan, bagaimana girangnya Samad saat dikabarkan ada peluang menjadi pendamping Jokowi. Sayang, ada pihak yang menolak Abraham Samad dan orang itu adalah Komjen Budi Gunawan.

Dari situlah situasi memanas Samad, Budi Gunawan, dan PDIP dimulai. Samad tak terima dan mengancam membalaskan kemarahannya.

“Arena politik sudah sampai pada fase ini [Penetapan Budi Gunawan sebagai tersangka]. Apakah Samad masih menggunakan KPK untuk membereskan Budi Gunawan?, apakah Samad kemudian menyusun langkah-langkah baru politik?” tulisnya.

Dalam paragraf lain, penulis juga menerangkan bagaimana Samad disebut janjikan bantu perkara orang PDIP.

Digambarkan dalam tulisan itu, Samad begitu menginginkan posisi cawapres. Untuk mewujudkan mimpinya, Samad menjanjikan akan membantu memuluskan kasus yang menjerat elite PDIP.

Salah satunya adalah Emir Moeis. Samad menggunakan kasus Emir Moeis yang hukumannya lebih ringan dibanding tuntutan jaksa sebagai bentuk bantuan yang dia berikan.

“Saya akan bantu kalau ada kasus Emir Moeis, Emir …kan sudah dibantu hukumannya tidak berat? (Abraham Samad, pada dua petinggi PDIP, Februari 2014),” tulisnya menerangkan deal politik Abraham Samad dan PDIP.

Penluis lantas menceritakan bagaimana mimpi Samad akhirnya malah tidak terwujud. Jokowi memutuskan memilih Jusuf Kalla (JK) sebagai cawapresnya jelang detik-detik akhir pendaftaran di peserta pilpres di KPU.

Samad disebut marah ketika mengetahui fakta itu. Seketika Samad mengancam akan menghabisi karir Komjen Budi lantaran dianggap sebagai penghalang Samad masuk bursa cawapres Jokowi.

Samad disebut mengetahui hal ini berdasar informasi yang dia peroleh dari anak buahnya. Sebelumnya dia memerintah anak buahnya untuk melakukan penyadapan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya