SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com) — Begitu menangkap Nazaruddin, KPK berpacu dengan waktu untuk segera membawa sang pesakitan ke Tanah Air. Cara tercepat adalah dengan mencarter pesawat dengan tarif Rp 4 miliar.

Wakil Ketua KPK M Jasin mengungkapkan aneka alasan mengapa carter pesawat yang tidak murah itu diputuskan, antara lain adalah memutus kesempatan bagi Nazar membelot dan mencari suaka.

Promosi Harga Saham Masih Undervalued, BRI Lakukan Buyback

“Kalau menggunakan pesawat komersial, pertama, keamanan tidak bisa dijamin. Kedua, kesehatan tidak bisa dijamin, lalu dia harus transit dan pindah pesawat beberapa kali. Ketiga, kemungkinan dia membelot dan minta suaka politik, sehingga dia tidak bisa dibawa pulang. Menurut saya itu bisa terjadi,” beber Jasin saat dikonfirmasi lewat pesan singkat oleh wartawan, Minggu (14/8/2011).

“Ada yang mengkritik ongkos Rp 4 miliar terlalu besar?” tanya wartawan.

“Ya kalau mau kritik silakan saja, biasalah. Komentator lebih pintar daripada pemain bolanya. Sekarang KPK berhasil memulangkan Nazaruddin dalam keadaan sehat, aman, dan bisa diperiksa oleh tim penyidik KPK. Tapi masih dianggap salah. Tapi silakanlah kalau mau mengkritik, orang itu nggak pernah ada puasnya,” jawab Jasin.

Hari ini Nazar bisa beristirahat leluasa di selnya di Mako Brimob. Sebab KPK tidak menjadwalkan adanya pemeriksaan. Penjaga sel juga melarang pengacaranya, OC Kaligis, maupun sepupunya, M Nasir, untuk menjenguknya.

Nazar dipulangkan ke Indonesia dengan memakai metode paling mudah dan cepat yaitu eksklusif, bukan deportasi atau ekstradisi. Eksklusif adalah dikembalikan ke negara tempat dia berasal.

dtc

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya