SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com)--Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mewanti-wanti produser film agar tak menggunakan artis porno.

Ada tanggung jawab moral yang dimiliki insan film untuk tidak sekedar mencari keuntungan.

Promosi Petani Rempah di Danau Toba Naik Kelas Berkat Dukungan KUR BRI

“Produser film punya tanggung jawab moral untuk memberikan hiburan yang sehat dan edukatif, sebagaimana diatur dalam UU Perfilman,” kata Komisioner KPAI Asrorun Niam di Jakarta, Rabu (13/4/2011).

Artis film porno wara-wiri di film nasional, saat ini menjadi tren. Sebut saja mulai dari Miyabi, Tera Patrick, Sora Aoi, dan kini Sasha Grey. KPAI menyayangkan tren ini.

“Fungsi film, di samping fungsi hiburan juga ada fungsi pendidikan. Produser jangan main api dengan pornografi,” imbuhnya.

Lembaga Sensor Film (LSF) diminta untuk tidak memberi celah dengan mentoleransi materi pornografi dalam tayangan yang disajikan ke publik.

“Yang paling dirugikan adalah anak-anak, baik karena paparan langsung dampak negatifnya maupun stigma sebagai Bangsa yang toleran terhadap pornografi,” imbuhnya.

KPAI juga heran, kenapa hanya di Indonesia saja artis porno asing memiliki tempat dan muncul di bioskop-bioskop umum, meski tidak buka-bukaan.

“Kami menilai ada korelasi positif antara penggunaan artis porno dengan maraknya transaksi barang pornografi yang diperankan artis tersebut, misalnya saja yang ditemukan polisi dalam razia di Glodok,” tuturnya.

(Detikcom/nad)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya