SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Ridho Januar alias Ido, 4, hanya bisa menangis di pelukan ibunya, Susi Hariani, yang nekat minta bantuan ke Istana. Bocah korban ledakan gas itu tidak sendirian, Komisi Perlindungan Anak (KPAI) mencatat 10 anak terluka akibat ledakan gas dalam kurun waktu 4 bulan.

“Dalam rentang 4 bulan antara April hingga Juli 2010, setidaknya 10 anak telah mengalami luka-luka akibat ledakan tabung gas,” kata Ketua KPAI Hadi Supeno, Selasa (20/7).

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Menurut dia, kondisi tersebut telah melahirkan suasana ancaman bagi anak, situasi yang menakutkan, tidak nyaman, karena khawatir sewaktu-waktu ada tabung gas meledak dan melukainya.

Hadi mengatakan, jumlah korban langsung sebanyak 10 orang anak sangat signifikan karena dalam perspektif pelindungan anak, setiap anak berhak mendapat perlindungan.

“Belum dengan korban orang dewasa yang jumlahnya lebih dari 35 orang. Berarti, banyak anak yang berpotensi hidup sebagai yatim dan piatu,” papar Hadi.

KPAI meminta pemerintah menarik kembali semua tabung gas dan regulatornya untuk memastikan supaya tidak ada korban baru.

Kedua, KPAI meminta dilakukan sosialisasi masif agar masyarakat bisa menggunakan kompor beserta tabung gas dengan benar sebelum mereka menggunakan kembali.

Ketiga, Pertamina harus menanggung semua biaya pengobatan dan pendidikan anak korban kompor gas. Keempat, polisi harus memproses hukum pihak terkait, termasuk kemungkinan menghukum setingkat menteri yang telah melakukan kelalaian sehingga menyebabkan penderitaan seseorang.

dtc/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya