SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Seoul–Korea Utara Jumat pagi menyerukan diakhirinya hubungan permusuhan dengan Amerika Serikat, setelah setahun ditandai dengan uji coba senjata nuklir dan rudal serta penolakannya terhadap upaya-upaya perdamaian internasional.

Seruan itu dibuat dalam tajuk bersama Tahun Baru di beberapa surat kabar terkemuka di Korea Utara, kata kantor berita Korea Utara, KCNA, dan terjadi pada saat seorang misionaris Kristen AS ditahan di negara tersebut.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

“Tugas pokok untuk menjamin perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea dan di seluruh Asia adalah mengakhiri hubungan permusuhan antara DPRK (Korea Utara) dan AS,” kata KCNA dalam editorialnya.

Pernyataan itu juga ditujukan kepada keprihatinan internasional terhadap kemampuan nuklir Pyongyang, setelah 2009 menunjukkan upaya Washington untuk membawa rezim komunis Kim Jong-Il kembali pada perundingan enam negara soal perlucutan nuklir Korea Utara yang macet.

“Ini adalah sikap konsisten DPRK untuk membentuk sistem perdamaian terakhir di Semenanjung Korea, serta menjadikannya bebas nuklir melalui dialog dan perundingan,” kata editorial itu.

Di Washington, seorang penjabat departemen luar negeri AS mengatakan, Korea Utara harus menunjukkan niat baiknya untuk kembali ke meja perundingan enam negara, yang telah mereka gelar setahun lalu.

“Tindakan-tindakan itu hendaknya lebih keras ketimbang kata-kata,” kata penjabat itu, yang minta tidak disebut namanya.

“Langkah maju ke depan adalah kembali ke perundingan enam negara,” tegasnya.

Tahanan AS, Robert Park, 28 tahun, dilaporkan oleh rekannya telah menyeberangi Sungai Tumen yang membeku dari China, pada Hari Natal, sebagai protesnya terhadap penyiksaan di negara garis keras Korea Utara itu.

Penduduk AS keturunan Korea itu mengaku bahwa dia membawa misi  Tuhan untuk membebaskan Korea Utara, dan menyelamatkan, menurut rekan-rekannya. Dia menambahkan, bahwa Park menyeberangi perbatasan dengan berteriak, “Saya datang ke sini untuk mengumumkan kasih Tuhan.”

Korea Utara Selasa mengatakan, pihaknya telah menahan seorang Amerika yang masuk dari China. Pernyataan itu merujuk kepada Park.Pernyataan itu menyebutkan, pria tersebut, yang tidak disebut namanya, kini dalam penyelidikan.

Pada Maret lalu, dua wartawan televisi AS yang juga menyeberang ke Korea Utara dari China, menginap lebih dari empat bulan di balik jeruji besi, untuk kasus ke negara tersebut secara gelap.

Laura Ling dan Euna Lee dijatuhi hukuman 12 tahun kerja paksa, namun kemudian dibebaskan setelah misi yang dipimpin mantan presiden Bill Clinton Agustus lalu.

Setelah berbulan-bulan bersitegang ditandai oleh uji coba nuklir dan peluncuran rudal, Korea Utara memanfaatkan kunjungan Clinton untuk  mengulurkan keinginan perdamaiannya kepada Washington. Korea Selatan mengatakan, penahanan Park tidak akan berpengaruh pada upaya-upaya untuk melanjutkan kembali perundingan perlucutan senjata nuklir enam negara.

Utusan AS, Stephen Bosworth, berkunjung ke Pyongyang Desember dalam rangka membujuk Korea Utara kembali ke forum itu, yang melibatkan kedua Korea, AS, Jepang, Rusia dan China sebagai tuan rumah.

Pada tajuk  Tahun Barunya Jumat, media itu juga menekankan pentingnya apa yang disebut membawa secara radikal standar kehidupan rakyat di Korea Utara yang miskin itu. Dan ini akan dicapai oleh percepatan pembangunan industri menengah dan sektor pertanian, kata KCNA.

“Pembangunan kami adalah untuk menjadikan ekonomi negara kami raksasa, untuk semua maksud dan tujuan, yang secara radikal meningkatkan standar kehidupan rakyatnya,” kata editorial itu mengutip pernyataan pemimpin Kim Jong-Il.

Tajuk juga memperingatkan Korea Selatan tetangganya terhadap ‘tindakan-tindakan yang mungkin bisa menyulut konfrontasi dan ketegangan.’

 

Ant/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya