SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Jakarta-
-Pembelian kapal mewah buatan Perancis untuk memantau terumbu karang milik Kementerian Kelautan dan Perikanan senilai Rp 14,3 M dinilai mubazir. Bukan hanya itu saja, ditengarai juga ada indikasi korupsi. Karenanya, pembelian kapal mewah ini perlu dicermati dan diselidiki.

“Kalau mau monitoring terumbu karang cukup dengan kapal seharga Rp 20 juta hingga Rp 40 juta, mengingat karang berada pada wilayah relatif dangkal,” kata Koordinator Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) Riza Damanik melalui pesan singkatnya di Jakarta, Kamis (28/1).

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Oleh karena itu, Riza mengatakan, tidak membutuhkan kapal mewah dengan bobot besar seperti itu bila hanya mengawasi terumbu karang. “Ini penting untuk dicermati,” tandasnya.

Dalam kesempatan itu, Riza menuturkan, tepat lima tahun dan 100 hari kerja SBY-Boedion, nelayan dan masyarakat Indonesia belum mendapatkan keadilan. Bahkan, nelayan hanya mendapatkan 26 persen dari total transaksi perdagangan ikan.

“Hari ini, nelayan bersama elemen masyarakat Indonesia menyerukan ubah sistem, tegakkan keadilan perikanan,” pungkasnya.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya