Korupsi Alkes Tangsel terus didalami penyidik KPK. Kali ini, KPK memanggil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany, untuk diperiksa terkait kasus itu dalam kapasitas sebagai saksi.
Solopos.com, JAKARTA – Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany, dipanggil tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk diperiksa terkait perkara dugaan tindak pidana korupsi pengadaan alat kesehatan (Alkes) Kota Tangsel? tahun anggaran 2012.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK, Priharsa Nugraha, menjelaskan Airin telah dijadwalkan akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Dadang Prijatna.
“Dipanggil dalam kapasitas sebagai saksi untuk tersangka DP [Dadang Prijatna],” tutur Priharsa saat dimintai konfirmasi di Jakarta, Kamis (15/1/2015).
Seperti diketahui, dalam perkara dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan pada kedokteran umum di RSUD Tangsel tahun anggaran 2012, KPK sudah menetapkan tiga tersangka.
Ketiganya adalah Dadang Prijatna, Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan, dan Mamak Jamaksari. Dadang Prijatna terungkap dari PT. Mikindo Adiguna Perkasa (MAP). Adapun Mamak Jamaksari diketahui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam proyek alkes Tangsel tersebut.
Penyidikan kasus dugaan korupsi alkes kedokteran umum di RSUD Tangsel tahun anggaran 2012, didasari pengembangan yang dilakukan KPK pasca menggeledah dan menyita ruang kerja Wawan di PT Bali Pasific Pragama yang berlokasi di Gedung The East Lantai 12 Mega Kuningan, Jakarta Selatan dan Serang, Banten.
Selain kasus alkes Tangsel, Wawan juga ditetapkan tersangka dalam kasus dugaan suap sengketa Pilkada Lebak, Banten, dan dugaan korupsi alkes Dinas Kesehatan Banten.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
