SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Korban meninggal akibat letusan Gunung Merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bertambah lagi 10 orang. Dengan demikian, total korban tewas akibat erupsi Merapi sejak 26 Oktober di provinsi itu mencapai 178 orang.

Dari 10 jenazah, satu jenazah merupakan titipan dari RS Bethesda Yogyakarta. Ia adalah Sarju Budiraharjo asal Bronggang, Cangkringan, Sleman. Sarju meninggal karena luka bakar. Dan satu jenazah lagi dari pengungsian, Martonohari yang berasal dari desa Wukirsari, Cangkringan, Sleman. Martonohari meninggal di pengungsian karena berusia tua.

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

Sementara delapan jenazah ditemukan di lokasi pencarian di kawasan sekitar Gunung Merapi, Sleman. Masing-masing ditemukan di Desa Glagaharjo tiga orang, Desa Bronggang satu orang, Ngancar tiga orang, Desa Kali Tengah satu orang. “Kondisi jenazah sudah rusak, tidak bisa diidentifikasi lagi,” kata kepala Humas RS Sardjito, Trisno Heru Nugroho, ketika dihubungi, Minggu (14/11).

Total korban meninggal karena erupsi Merapi di Yogyakarta berjumlah 178 orang. 37 Orang diantaranya tewas saat erupsi Merapi yang pertama pada 26 Oktober lalu, dan sisanya tewas pada erupsi Merapi tanggal 4 dan 5 November 2010.

Sementara itu, korban luka yang masih dirawat di RS Sardjito berjumlah 81 orang. 20 orang di antaranya karena luka bakar, dan 61 orang non luka bakar. “Untuk pemakaman massal masih belum tahu karena harus menunggu keputusan Pemda Sleman,” tutup Heru.

dtc/tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya