SOLOPOS.COM - Daniel, salah satu lelaki korban pemerkosaan 'predator seks' Reynhard Sinaga dalam salah satu kasus pemerkosaan terbesar di Inggris. [Dok. BBC]

Solopos.com, LONDON — Seorang korban Reynhard Sinaga, warga Indonesia yang dinyatakan bersalah atas kasus perkosaan terbesar di Inggris, memutuskan membuka identitas dan angkat bicara.

Ia berbicara mengenai pengalaman buruk dan menakutkan saat mendapati bahwa dirinya telah diserang oleh predator seksual.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Tahun lalu, Reynhard divonis hukuman penjara seumur hidup setelah dinyatakan bersalah membius dan memperkosa 48 pria di apartemennya di Manchester, Inggris.

Lebih 200 Pria

Kepolisian meyakini korban Reynhard Sinaga ini mencapai lebih dari 200 pria.

Daniel, korban Reynhard yang pertama kali membuka identitasnya, mengaku dirinya tidak ingat apa-apa ketika siuman di apartemen Reynhard.

Baru ketika detektif dari Kepolisian Manchester Raya memperlihatkan foto-foto serangan Reynhard dua tahun lalu, dia menyadari dirinya telah diperkosa.

Baca Juga: Korban Pemerkosaan Reynhard Sinaga Capai 206 Pria, Hukumannya Diperpanjang Jadi 40 Tahun 

“Mengerikan melihat diri saya begitu rapuh dalam foto-foto yang diabadikan orang lain,” ujarnya.

“Anda bisa melihat saya dalam keadaan koma. Saya tampak [seperti] sudah meninggal,” lanjut dia.

Seumur Hidup

Reynhard Sinaga dihukum penjara seumur hidup oleh Pengadilan Manchester, Inggris, pada Januari 2020 setelah dinyatakan bersalah dalam 159 kasus perkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban pria, selama rentang waktu 2,5 tahun dari 1 Januari 2015 sampai 2 Juni 2017.

Hakim Suzanne Goddard dalam putusannya pada Senin (06/01/20) menggambarkan Reynhard sebagai “predator seksual setan” yang tidak akan pernah aman untuk dibebaskan.

Baca Juga: Reynhard Sinaga Dipindah ke Penjara Paling Horor di Inggris 

Dalam catatan pengadilan terungkap bahwa pria berusia 38 tahun itu membuntuti calon korban yang terpisah dari teman-temannya saat berhura-hura pada malam hari.

Reynhard kemudian menggiring calon korbannya ke apartemennya di Jalan Princess, Kota Manchester.

Berbicara kepada BBC Two dalam dokumenter bertajuk Catching a Predator seperti dikutip Suara.com, Senin (4/10/2021), Daniel mengatakan dirinya memutuskan angkat bicara untuk membantu para korban Reynhard.

Rapuh

“Untuk bisa bicara sebagai pria bahwa saya telah diperkosa adalah hal yang sangat sulit,” kata Daniel.

“Membuat saya begitu rapuh.”

Daniel menjadi korban ketika dirinya sedang merayakan ulang tahunnya bersama teman-temannya pada 2015.

Dia terpisah ketika mereka pergi menumpang taksi ke rumah masing-masing.

Baca Juga: 2 Gelar Magister Reynhard Sinaga Dicabut Manchester University 

“Saya perlu ke toilet jadi saya pergi ke sebuah gang. Saya tidak ingat apa-apa setelah itu,” paparnya.

Pagi harinya dia bangun di sofa berpakaian lengkap, merasa “pusing dan “tidak ingat apa-apa”.

“Lalu saya melihat ada kaki orang sedang berjalan dan saya hanya mematung,” ujar Daniel.

“Kemudian mereka meninggalkan ruangan. Saya langsung bangkit dan lari keluar.”

Terungkap

Daniel mengaku tidak pernah mempertimbangkan untuk melapor ke polisi karena dia “meragukan diri sendiri”, “merasa bodoh”, dan “tidak tahu apa yang telah terjadi”.

Belakangan, ketika seorang detektif sedang menyelidiki Reynhard Sinaga—melalui investigasi yang digelar pada Juni 2017—dan menemui Daniel, terungkaplah tentang apa yang sudah terjadi.

“Saya bisa melihat cara dia [sang detektif] menatap mata saya bahwa dia mengenali saya,” ucap Daniel.

Menurut Daniel, sang detektif memperlihatkan foto-foto serangan seksual yang dilakukan Reynhard.

“Tidak bisa dibantah, itu adalah saya. Anda bisa melihat tato saya.”

Rasa Lega

“Ada sedikit rasa lega karena saya akhirnya tahu apa yang telah terjadi dan logikanya masuk, tapi mungkin bukan rasa lega yang saya inginkan,” jelas Daniel.

Reynhard ditangkap tatkala seorang korbannya siuman saat diperkosa dan melakukan perlawanan.

Reynhard terluka dan lapor polisi.

Saat polisi memeriksa ponsel Reynhard, mereka justru menemukan rekaman video-video pemerkosaan yang dia lakoni, jumlahnya mencapai ratusan jam tayangan.



Baca Juga: Pramono Anung: Kasus Reynhard Sinaga Coreng Wajah Indonesia 

Kepolisian lantas menggelar penyelidikan pemerkosaan terbesar dalam sejarah Inggris.

Detektif Sersan Kimberley Hames-Evans mengatakan rekaman video pemerkosaan yang dibuat Reynhard sungguh mengerikan.

“Ada begitu banyak video pria-pria muda dilecehkan secara seksual dan diperkosa,” ujarnya.

“Kami menerima banyak laporan pemerkosaan tapi saya jarang melihatnya terjadi di depan mata.”

Menjelajah Negeri

Detektif Sersan Hames-Evans harus menjelajah ke pelosok negeri, bahkan luar negeri guna memberi tahu orang-orang apa yang dilakukan Reynahrd kepada mereka.

“Tiba-tiba mereka terdiam dan saya [bisa] melihat wajah mereka langsung berubah. Wajah mereka seolah mengatakan ‘Ya Tuhan’,” paparnya.

Detektif Dorothy Orr mengatakan berbagai rekaman video yang dibuat Reynhard mengejutkan dan mengerikan, khususnya karena korban tidak berdaya.

Dalam salah satu video, Reynhard merekam adegan dirinya sedang memerkosa dua pria di apartemennya selama berjam-jam.



 





Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya