SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pariaman–Sejumlah warga yang selamat dari musibah gempa bumi disertai tanah longsor di Nagari Tandikat, Kecamatan Patemuan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), meminta pemerintah memfasilitasi mereka mandapatkan tempat tinggal baru yang jauh dari lokasi bencana.

“Lebih baik kami mencari tempat lain untuk membangun rumah baru. Lokasi ini sudah rusak parah,” kata Zulhendri (30), warga Dusun Kepala Koto Desa Pulau Air, Rabu (7/10).

Promosi BRI Peduli Ini Sekolahku, Wujud Nyata Komitmen BRI Bagi Kemajuan Pendidikan

Zulhendri merupakan salah satu warga yang selamat dari tanah longsor di Nagari Tandikat akibat gempa bumi berkekuatan 7,6 SR pada 30 September.

Di daerah bencana itu diperkirakan ada 391 warga yang tewas tertimbun longsor di tiga desa, yakni Desa Lubuk Laweh, Cumanak dan Desa Pulau Air. Namun, hingga kini lebih dari 200 warga belum ditemukan.

“Kalau bisa pemerintah membantu kami untuk relokasi, tapi jangan jauh dari persawahan, karena kebanyakan warga bekerja sebagai petani,” lanjut Zulhendri.

Keinginan relokasi juga diutarakan Ita (33), warga Desa Lubuk Laweh, karena tempat mereka dilahirkan kini telah luluh lantah dihantam bencana gempa dan tanah longsor.

Tiga desa yang sebelumnya tertata rapi di antara dua bukit, sekarang telah rata oleh tanah. Bangunan yang tersisa juga nyaris roboh dan tak bisa ditinggali lagi.

“Saya sekeluarga ingin pindah saja tapi belum tahu mau tinggal dimana lagi. Rumah sudah hancur, barang yang tersisa cuma kasur dan pakaian saja,” kata Ita yang hingga kini tinggal di pengungsian.

Warga Desa Lubuk Laweh lainnya, Zulherman (38), mengatakan, korban selamat tidak bisa tinggal diam, karena perasaan trauma yang sangat mendalam.

Ia bahkan rela meninggalkan areal sawahnya yang selamat dari longsor, karena selalu teringat nasib sanak keluarganya yang masih tertimbun longsor.

“Kalau ada orang yang mau mengelola sawah saya, silakan saja. Saya tak sanggup lagi tinggal di sana,” ujarnya.

Ia berharap Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman segera mendata warga untuk melakukan relokasi. Hal itu tidaklah terlampau berat, ujarnya, karena jumlah warga yang selamat hanya tinggal beberapa orang saja.

ant/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya