SOLOPOS.COM - dtc img

dtc img

BOGOR–WNI korban kecelakaan Dana Air di Nigeria, Widyo Utomo,38, sudah 22 tahun meniti karier sebagai mekanik pesawat terbang. Kariernya terus menanjak.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Ayahanda Widyo, Warjianto, menunjukkan selembar kertas berisi riwayat kerja putranya itu ketika ditemui di rumahnya, Kampung Kalabenda, RT 4/RW 6, Desa Parakan Jaya, Kecamatan Kemang, Bogor, Jawa Barat, Senin (4/6/2012).

Berikut tulisan dalam selembar kertas HVS itu:

Riwayat Kerja:
1. CV Jakadara Aircraft Service, sebagai mekanik, 3 tahun
2. PT Garuda Indonesia, sebagai mekanik, 3 tahun
3. PT Jasa Angkasa Semesta, sebagai mekanik, 7 tahun
4. PT Lion Air, sebagai engineer, 6 tahun

Sementara kakak Widyo, Rio Sukmo Wardoyo (40) mengatakan usai dari Lion Air, Widyo pindah
ke maskapai Bangladesh, United Airways, selama 2 tahun.

“Dari situ baru ke Nigeria, Dana Air, sebagai flight engineer. Dia baru satu tahun,” jelas dia.

Widyo bisa sampai ke Nigeria, imbuhnya, karena saat bekerja untuk United Airways, Widyo mendapatkan lisensi dari Airbus.

“Dia juga punya banyak sertifikat penerbangan. Itu dicantumkan di biodatanya. Rencananya dari Nigeria dia mau ke Abu Dhabi. Karena kontraknya di Dana Air hanya 2 tahun. Dia dulunya lulusan STM Penerbangan Bogor,” jelas Rio.

Mengenai Nigeria negara yang rawan, Rio mengatakan adiknya itu mentalnya sudah ‘jadi’.
“Jadi nggak masalah kerja di mana saja. Dia kariernya cepat,” jelas Rio.

Sejatinya, yang seharusnya terbang ke Nigeria itu bukanlah Widyo, melainkan atasannya yang merupakan kepala teknisi, Faisal.

“Tapi karena dia (Faisal) masih di Indonesia, jadi yang handle Tommy (panggilan Widyo Utomo, red),” jelas Rio.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya