SOLOPOS.COM - Putri Diana dan Dodi Al Fayed terekam kamera CCTV di lift sesaat sebelum kecelakaan yang merenggut nyawa mereka di terowongan Paris, 31 Agustus 1997. (Dailymail.co.uk)

Solopos.com, JAKARTA — Media massa Inggris kembali membuka luka lama Dinasti Winsor —penguasa Kerajaan Inggris Raya— terkait kematian Princess of Wales, Diana. Kepolisian Kerajaan Inggris, Scotland Yard, Sabtu (17/8/2013), dikabarkan menyelidiki dugaan keterlibatan pasukan khusus Special Air Service (SAS) Inggris di balik kematian mendiang istri pertama Pangeran Charles itu.

Tuduhan yang sensasional tersebut muncul di pengadilan militer tingkat kedua terhadap anggota militer berpangkat sersan, bernama Danny Nightingale. Sersan Danny Nightingale dinyatakan bersalah dalam tuduhan kepemilikan senjata api dan amunisi secara tidak sah. Tuduhan itu disampaikan dalam sepucuk surat kepada komandan pasukan elite Inggris itu oleh mertua seorang penembak jitu dari satuan pasukan khusus yang hanya menyebut diri dengan inisial “Prajurit N”.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Prajurit N mengaku pernah menjadi teman serumah Nightingale dan menjadi saksi kunci atas peradilan tersebut. Dalam surat yang dituliskan Prajurit N itu disebutkan pula bahwa SAS berada di balik kematian Putri Diana yang selama ini diberitakan tewas dalam kecelakaan lalu lintas di Paris, 1997, tatkala mantan istri Pangeran Charles itu tengah semobil bersama teman dekatnya, Dodi Al Fayed.

Kementerian Pertahanan, Polisi Militer Kerajaan, dan Otoritas Bantuan Hukum telah mengetahui keberadaan surat dan tuduhan tersebut sejak dikirim pada September 2011. Surat setebal tujuh halaman itu, yang foto kopinya dikirim pula ke Harian Sunday People, juga menyebutkan perilaku Prajurit N atas istri dan keluarganya menyusul hancurnya perkawinan pasangan tersebut.

Dalam surat itu disebutkan SAS menyerahkan surat tersebut ke Lembaga Bantuan Hukum (SPA) sebelum pengadilan atas Nightingale dimulai. Seluruh referensi yang merujuk kepada pasukan paramiliter itu dihapus oleh SPA sebelum lembaga itu menyampaikan dokumen itu ke pengadilan.

Surat tersebut menyebutkan, “Dia [Prajurit N] juga mengatakan kepada [istrinya] bahwa yang mengatur kematian Putri Diana adalah XXX dan hal itu sudah ditutup,” seperti dikutip mirror.co.uk, Senin (19/8/2013). (JIBI/Solopos/Reuters)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya