SOLOPOS.COM - Putri Diana (sodahead.com)

Solopos.com, SOLO — Tuduhan sensasional terkait keterlibatan pasukan elite Inggris, Special Air Service (SAS) dalam kematian Putri Diana yang muncul dalam persidangan mantan penembak jitu SAS, Sersan Danny Nightingale langsung menuai bantahan dari pihak-pihak terkait. Kolonel Tim Collins, seorang mantan perwira SAS, melalui surat kabat The Telegraph menyebut laporan itu omong kosong yang tidak masuk akal.

Seperti diberitakan sebelumnya, media massa Inggris akhir pekan lalu memberitakan dibukanya kembali penyelidikan kasus kematian Princess of Wales, Diana, menyusul munculnya bukti baru tentang keterlibatan militer Inggris dalam kecelakaan lalu lintas di terowongan di Paris, 31 Agustus 1997. Tuduhan itu muncul di pengadilan militer tingkat kedua terhadap Sersan Danny Nightingale yang dinyatakan bersalah dalam tuduhan kepemilikan senjata api dan amunisi secara tidak sah.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Dasar tuduhan itu adalah sepucuk surat seorang penembak jitu SAS yang menyebut diri dengan inisial “Prajurit N” kepada komandan pasukan elite Inggris. Prajurit N mengaku pernah menjadi teman serumah Nightingale dan merupakan saksi kunci atas peradilan kawannya itu. Dalam surat yang dituliskan Prajurit N itu disebutkan pula bahwa SAS berada di balik kematian Putri Diana.

Selama ini, Putri Diana diberitakan tewas dalam kecelakaan lalu lintas di Paris, 1997, tatkala mantan istri Pangeran Charles itu tengah semobil bersama teman dekatnya, Dodi Al Fayed. Mobil yang mereka tumpangi menabrak pilar beton dan paparazzi atau juru potret yang mengejar mobil itu dianggap sebagai penyebabnya. Pengusutan di tahun 2008 menyimpulkan bahwa Diana dan Dodi tewas karena sopir Henri Paul berada di bawah pengaruh alkohol dan dikejar beberapa kendaraan lain sebagai sebab kecelakaan itu.

Menanggapi hal itu, Kolonel Tim Collins, seorang mantan perwira SAS, mengatakan kepada surat kabar The Telegraph yang dikutiup radioaustralia.net.au bahwa laporan itu sama sekali tidak masuk akal. Seorang perwira tinggi lainnya menyebut laporan itu sebagai ide gila, dan tak mampu berpikir dari mana ide itu muncul. “Omong kosong,” tegas Tim Collins.

Dai Davies, mantan kepala pengawal kerajaan bagi Putri Diana juga menolak tuduhan keterlibatan SAS dalam kematian Princess of Wales itu 16 tahun silam. “Saya bingung bagaimana informasi baru [bisa menyebutkan hal semacam] itu. [Tetapi] apa pun [bunyi informasi baru] itu, peristiwa itu adalah sebuah kecelakaan tragis,” ujar Dai Davies sebagaimana dikutip mirror.co.uk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya