SOLOPOS.COM - Dua pemuda yang mengenakan seragam khas Korps Komando Angkatan Laut (KKO AL) dengan badge nama Usman (kedua kanan) dan Harun (kanan) tampil di stan TNI AL dalam pembukaan Jakarta International Defence Dialogue (JIDD) ke-4 di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (19/3/2014). Replika KRI Usman Harun juga dipajang pada stan pameran pada rangkaian acara forum kerja sama pertahanan internasional tersebut. (JIBI/Solopos/Antara/Andika Wahyu)

Solopos.com, JAKARTA Pemerintah Singapura, Jumat (21/3/2014) pagi, memprotes tampilnya dua pemuda berseragam khas Korps Komando (KKO) dengan emblem nama bertuliskan Usman dan Harun di stan pameran TNI AL yang merupakan bagian acara pembukaan Jakarta International Defense Dialogue (JIDD), di Jakarta Convention Center, Rabu (19/3). Protes itu dibahas khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat siang.

Berdasarkan penelusuran yang dilakukan para petinggi negeri ini, tampilnya dua pemuda yang memerankan Kopral Anumerta Harun Said bin Muhammad Ali dan Sersan Dua Anumerta Usman Janatin di sekitar stan TNI AL itu tak direncanakan otoritas resmi. KSAL TNI Laksamana Marsetio bahkan disebut-sebut memulangkan keduanya begitu mengetahui keberadaan mereka membuat kesal delegasi Singapura.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

Kekesalan delegasi Singapura terhadap kedua pemeran pahlawan nasional Republik Indonesia itu terkait dengan protes negeri pulau itu sebelumnya atas penamaan salah satu kapal perang TNI AL yang mencomotkan nama Usman Harun ke lambang kapal tersebut. Seperti kerap diberitakan sebelumnya, Singapura menganggap dua prajurit KKO yang tertangkap dan digantung oleh pemerintah Singapura karena mengebom gedung Macdonald House itu teroris.

Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada waktu itu mengabaikan protes Singapura atas penamaan kapal yang memicu kontroversi itu. Nyatanya, setelah kembali menerima protes Singapura, Jumat, Kapuskom Kemenhan Kolonel Arhanud Sisridi memaparkan tentang langkah Laksamana Marsetio yang telah memulangkan kedua pemeran Usman Harun gara-gara delegasi Singapura dalam JIDD itu merasa kesal.

“Secara tindakan di lapangan, KSAL sendiri yang memerintahkan dua orang itu untuk dipulangkan dari acara. Kalau tindakan selanjutnya silakan tanyakan kepada Kadispenal,” kata Sisridi.

Dalam event tersebut, TNI Angkatan Laut sejatinya sengaja memamerkan sejumlah kemajuan industri pertahanan RI bersama matra lain TNI. Nah, dua orang yang memakai seragam Marinir itu jadi penyambut stan TNI AL. “Mereka lalu foto-foto bersama dengan pengunjung, pakai seragam itu,” kata Sisridi.

Dari foto yang ditangkap Kantor Berita Antara, terlihat dua orang itu berdiri di depan stan TNI AL. Mereka jadi penyambut siapa pun yang melongok ke area pameran. “Itu memang stan untuk tiap angkatan, mereka memamerkan sesuatu untuk masyarakat,” imbuhnya.

Pihaknya sangat menyayangkan karena ajang tersebut seharusnya menjadi sarana dialog antarlembaga pertahanan negara. “Padahal kami sudah mengundang Singapura, tapi seperti malah mengejek mereka. Event juga sudah bagus,” imbuhnya. (JIBI/Solopos/Detik/Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya