SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos)

Kontroversi Lion Air berujung sanksi. Edward Sirait pun menuding Kemenhub memberikan perlakuan berbeda kepada maskapainya.

Solopos.com, JAKARTA — Lion Air benar-benar menunjukkan ketidakpuasan atas beberapa sanksi menyusul sejumlah insiden yang melibatkan maskapai itu belum lama ini. Direktur Umum Lion Air Edward Sirait menilai ada perbedaan perlakuan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kepada Lion Air. Bahkan, kata dia, Kemenhub cenderung menyalahgunakan kekuasaan.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Sanksi yang dimaksud antara lain larangan penambahan rute baru terhadap Lion Air. Sanksi yang berlaku hingga enam bulan ke depan tersebut merupakan imbas dari aksi mogok segelintir pilot Lion Air sehingga menyebabkan delay secara simultan.

“Apakah hukuman sudah sesuai dengan kesalahan yang terjadi? Memang ada orang kami yang tidak bekerja sesuai dengan prosedur atau malpraktik. Meski begitu, apakah karena itu, institusi juga harus dikenai sanksi?” katanya. Baca juga: Kurangi Frekuensi Penerbangan, Lion Air Menggertak?

Edward menilai sanksi yang diberikan Kemenhub tersebut perlu dipertanyakan karena dilakukan tanpa menunggu adanya hasil investigasi. Namun demikian, Lion Air tidak keberatan dengan sanksi tersebut apabila telah melalui investigasi.

Hal yang serupa juga terjadi pada kasus penumpang internasional Lion Air yang salah masuk ke terminal domestik. Menurutnya, sanksi akibat kelalaian soupir bus tersebut diberikan tanpa melalui investigasi terlebih dahulu.

“Tapi regulator justru menjatuhkan sanksi pembekuan sementara terhadap izin kegiatan ground handling PT Lion Group, tanpa investigasi dahulu. Kami mempertanyakan proses pengambilan keputusan bukan sanksinya,” tuturnya. Baca juga: Kurangi Frekuensi Penerbangan Tanpa Alasan Jelas, Lion akan Diperiksa KPPU.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya