SOLOPOS.COM - Sejumlah haul truck dioperasikan di area tambang terbuka PT Freeport Indonesia di Timika, Papua, Sabtu (19/9/2015). (Antara)

Kontrak Freeport dinilai banyak pihak sangat merugikan Indonesia. Presdir Freeport Indonesia pun angkat bicara.

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin menegaskan ke depan perusahaan akan lebih terbuka, khususnya menyangkut proses perpanjangan kontrak karya.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Kalau masa lalu tertutup, saya transparan. Jadi ini kita tidak usahlah berpikiran masa lalu begini, mari kita cari apa yang terbaik untuk ke depan,” katanya di Jayapura, Minggu (27/12/2015), seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Ia menyatakan PT Freeport Indonesia terus berupaya membuka ruang komunikasi dengan regulator untuk menemukan solusi yang bisa mengakomodasi kepentingan banyak pihak. “Kalau di masa lalu ada yang kurang, mari kita duduk dan bicara bersama-sama, mungkin aturan di masa lalu tidak lagi pas dengan kondisi di saat ini karena sudah ada undang-undang yang mengatur,” ujarnya.

“Freeport itu sebagai aset nasional yang di-capitalize oleh pemodal asing, tapi aset itu ada di dalam NKRI, dalam hal ini ada di Papua. Jadi tentu kita tidak boleh mengabaikan keberadaannya di mana, harus memberikan kontribusi, harus mematuhi aturan di mana aset itu berada,” katanya.

Ia menambahkan manajemen Freeport Indonesia akan terus berkomunikasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. “Seperti Gubernur sudah mengatakan tentang divestasi, ini tetap harus komunikasi. Jangan kita sudah mengetahui ada hal di masa lalu yang merugikan, jangan terulang,” kata Maroef Sjamsoeddin.

“Kita tidak menginginkan manis di depan kemudian pahit di belakang, mari kita bicara terus untuk mencari jalan yang tepat. Jadi hal-hal yang kita komunikasikan secara berkelanjutan tetap harus terjadi, jangan sampai keluar kesimpulan-kesimpulan yang prematur sehingga masyarakat tidak jelas melihatnya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya