SOLOPOS.COM - Salah satu peserta saat mengikuti Skill Contest Yogya Region dai SMK Muhammadiyah 1 Imogiri, Selasa (28/4/2015) pagi. (Harian Jogja/Arief Junianto)

Kontes utak-atik mesin digelar untuk siswa SMK di DIY

Harianjogja.com, BANTUL- Kontes bertajuk Skill Contest Yogya Region yang digelar di SMK Muhammadiyah 1 Imogiri, Selasa (28/4/2015) pagi.

Promosi Indeks Bisnis UMKM BRI: Ekspansi Bisnis UMKM Melambat tapi Prospektif

Dimas Adi Putrawan adalah satu dari 28 peserta Skill Contest Yogya Region yang diselenggarakan oleh PT Astra Honda Motor (AHM). Di kontes itu, Dimas tampil mewakili sekolahnya, SMK Muhammadiyah 1 Imogiri.

Bersama seorang rekannya yang lain, Indrayana, ia memang tampil di kontes tingkat regional setelah lulus seleksi tingkat sekolah beberapa waktu sebelumnya.

Sama seperti peserta yang lainnya, dalam kontes itu, Dimas memang dituntut untuk mampu menyelesaikan soal dari tim penguji. Ia diminta menyelesaikan total 50 soal teori, 8 soal praktek, dan 4 soal untuk trouble shooting untuk lima bilik.

Kelima bilik itu, masing-masing memiliki bidang kategori yang berbeda-beda, yakni general, engine, electric, chasis, dan pgm-fi.

Kelima bidang kategori itu memang didasarkan pada spesifikasi yang ada di satu unit sepeda motor. “Latar belakang mereka [peserta] memang dari jurusan TSM [Teknik Sepeda Motor],” ucap Nur Wahyuntoro, Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 1 Imogiri.

Baginya kontes itu bukan sekadar mencari yang terbaik, tapi justru sebagai ajang pembuktikan, baik siswa maupun sekolah terhadap kompetensi dan pengetahuan mereka tentang mesin sepeda motor.

SMK, sebagai salah satu pencetak tenaga-tenaga muda yang ahli di bidang jurusannya masing-masing, menurutnya memang harus siap berhadapan dengan dunia industri.

Tentu saja, berhadapan di sini menurutnya lebih pada hubungan yang sinergis. Sebagai institusi pendidikan sekolah, khususnya SMK memang harus berbasis industri. Jika hanya mengandalkan kurikulum dari
pemerintah pusat, pengetahuan siswa akan selalu tertinggal dengan perkembangan teknologi yang berjalan jauh lebih pesat.

“Itulah sebabnya, sekolah itu harus dijalankan dengan berbasis pada industri.”

Antusiasme Nur itu ternyata disambut positif juga oleh pihak PT AHM selaku penyelenggara kontes. Danang Priyokumolo, Technical Training Coordinator PT AHM Yogya mengakui, tenaga ahli adalah aset penting sebuah perusahaan. Itulah sebabnya, hubungan baik dengan sekolah adalah salah satu jalan untuk menjaring aset itu.

Tentu saja, ia tak ingin mendapatkan tenaga yang sekadar ahli saja. Lebih dari itu, ia pun menginginkan tenaga ahli yang memiliki loyalitas serta dedikasi kerja yang tinggi. “Dan itu bisa saya lihat dari remaja-remaja SMK,” ucapnya.

Terkait kontes itu sendiri, peserta terbaik dari kontes tingkat regional itu nantinya akan dibawanya ke kontes tingkat nasional.

Menurutnya, cara ini cukup efektif untuk melakukan seleksi terhadap tenaga-tenaga muda yang ahli di bidang permesinan, khususnya mesin sepeda motor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya