SOLOPOS.COM - Ilustrasi penjualan gula (JIBI/Solopos/Dok.)

Ilustrasi penjualan gula (Dok/JIBI/Solopos)

Ilustrasi penjualan gula (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KUALA LUMPUR — Ide Pemerintah Malaysia ini dijadikan contoh. Guna mengurangi jumlah penderita diabetes, pemerintah Malaysia mengurangi subsidi gula sebanyak 34 sen. Pengurangan subsidi itu berlaku, Sabtu (26/10/2013).

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Razak mengutip data statistik mengatakan, sebanyak 2,6 juta warga Malaysia yang berumur 30 tahun ke atas sudah mengidap penyakit diabetes.

“Saya menyerukan supaya kita bersama-sama menjaga kesehatan. Kurangkan manis dalam makanan dan minuman tambahkan manis dalam senyuman,” katanya seperti dilansir Antara, Sabtu.

Sementara itu Menteri Perdagangan Dalam Negeri, Koperasi dan Konsumsi Datuk Seri Hasan Malek mengatakan pengurangan subsidi tersebut dapat menghemat belanja negara hingga 64,02 juta ringgit pada 2013 dan 551,25 juta ringgit pada 2014.

“Kelebihan dari penghematan itu nanti akan digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur dalam negeri pada masa depan,” katanya.

Hasan meminta warga, terutama pedagang untuk melihat pengurangan subsidi tersebut secara positif dan tidak menaikkan harga makanan berdasar gula secara mendadak.

“Kita mesti meletakkan kepentingan rakyat lebih dari segalanya, bukannya meletakkan kepentingan keuntungan pedagang sendiri,” katanya.

Keputusan pemerintah Malaysia tersebut mendorong sebagian warga memborong bahan makanan tersebut di berbagai pusat perbelanjaan sebelum kenaikan tersebut diberlakukan.

Pengurangan subsidi gula tersebut menyebabkan harga gula naik menjadi 2,84 ringgit per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya