SOLOPOS.COM - Salah satu penampil di Viva La Musica, Konser Rumah yang diadakan Program Studi (Prodi) Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UKSW, di Recital Hall UKSW, baru-baru ini. (Istimewa)

Solopos.com, SALATIGA–Viva La Musica, Konser Rumah yang diadakan Program Studi (Prodi) Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, menyajikan berbagai genre musik, belum lama ini. Berbagai musik seperti klasik, pop, rohani, hingga keroncong disajikan selama kurang lebih 120 menit di Recital Hall UKSW.

Dibagi menjadi dua sesi, konser rumah Viva La Musica mampu membuat penonton yang hadir tertegun. Sajian musik klasik dan musik etnis Indonesia ini memanjakan telinga setiap penonton yang menikmati lantunannya. Salah satu yang menarik adalah komposisi O Sole Mio, karya berbahasa Italia yang digubah tahun 1898, diaransemen dalam genre keroncong.

Sesi pertama diisi oleh komposisi musik klasik dengan ragam alat musik, ragam karya komponis dunia dan dari berbagai periode musik. Kemudian, sesi kedua dibuka dengan nuansa musik etnis Indonesia, yaitu keroncong, lalu solo drum, dan ditutup dengan lagu rohani berjudul O Holy Night karya Adolphe Adam.

Ketua Tim Produksi Christian Audri menuturkan konser rumah tersebut disebut sebagai Viva La Musica atau Long Live Music dengan maksud mengenang, melestarikan, dan merayakan musik.

Menurutnya, musik telah menjadi teman bagi sebagian besar umat manusia saat beraktivitas mulai dari memasak, berolahraga, belajar, hingga tidur. Genre yang didengar pun, lanjutnya, berbeda-beda. Tidak hanya pop, jaz, K-pop, atau rock, tetapi masih banyak genre musik yang belum populer namun enak untuk didengar.

“Oleh karena itu, acara konser rumah ini menyajikan berbagai genre musik, baik yang sudah populer, maupun yang belum terlalu populer,” imbuhnya melalui siaran pers yang dikutip Solopos.com, Senin (11/12/2023).

Ketua Program Studi (Kaprodi) Seni Musik Dr. Rachel Mediana Untung, M.A., menyatakan kegiatan ini dilakukan mahasiswa dalam rangka pembelajaran berbasis luaran atau Outcome Based Education (OBE).

Rachel menambahkan seluruh penyaji adalah mahasiswa yang mengambil ragam mata kuliah pada Semester Gasal 2023-2024 dan menjadi akhir perkuliahan. “Namun bukan hanya penyajinya, termasuk tim produksi adalah peserta dari mata kuliah Manajemen Seni,” bebernya.

Rekomendasi
Berita Lainnya